Jakarta (ANTARA) -
"Ini karena di lokasi tersebut sedang dilakukan pembangunan 'crossing' saluran air oleh Sudin SDA Jaktim, sehingga membuat jalan menjadi lebih sempit (bottle neck)," katanya.
Ia menegaskan, pelaksanaannya secara bertahap per lajur ruas jalan karena menyesuaikan proses pekerjaan 'crossing' saluran yang juga dilakukan dengan cara yang sama.
Plt Kasudin SDA Jakarta Timur, Abdul Rauf mengatakan, karena lokasi pekerjaan di jalan protokol yang setiap harinya dilintasi kendaraan maka perlu dilakukan koordinasi lintas sektor.
Rekayasa lalu lintas itu dilakukan agar kemacetan tidak parah karena adanya penyempitan jalur saat pembuatan 'crossing'. Pembuatan saluran dilakukan guna mengatasi genangan di lingkungan warga. Lokasi ini merupakan usulan masyarakat dan kajian teknis dari Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) agar dibuat penghubung untuk penanganan banjir.
"Kami mohon maaf kalau selama pembuatan saluran akan sedikit menghambat perjalanan warga yang melintas karena ini untuk kepentingan bersama," kata Rauf.
"Ini akan menghubungkan saluran air di permukiman warga Jalan Bulak Raya, Klender menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai hingga bermuara ke Kali Tegal Amba", jelasnya.
Baca juga: Satgas Lakir atur lalu lintas dan parkir selama WWF
Baca juga: Korlantas kerahkan alat bantu pengendali lalu lintas WWF
"Untuk di Jalan Raya Bogor, penghubung saluran air dibuat sepanjang 19 meter menggunakan 'box culvert' ukuran 150x150 sentimeter. Ini untuk menarik saluran air permukiman warga di Jalan Sarmili Kelurahan Rambutan menuju Kali Baru," kata Saugi.