Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti proyek antara CBL dengan Indonesia Battery Corporation di Buli, Maluku Utara sebagai bentuk kerja sama antara Indonesia dengan China dalam sektor transisi energi dan industri.
"Saya harap NDRC dapat mendukung kerja sama antara CBL (Contemporary Brunp Lygend Co Ltd) dan IBC (Indonesia Battery Corporation) untuk produksi proyek battery materials dan proyek battery recycling di kawasan industri Buli, Maluku Utara,” ujar Luhut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam kunjungannya ke Beijing, China. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan China dalam berbagai sektor, termasuk transisi energi dan industri.
Oleh karena itu, Luhut mengungkapkan harapannya terhadap dukungan National Development and Reform Commission (NDRC) China, yang diketuai oleh Zheng Shanjie, untuk mendukung proyek pengembangan baterai di kawasan industri Buli, Maluku Utara.
CBL, atau Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., didirikan pada Oktober 2020, yang merupakan kolaborasi antara Ningbo Brunp Contemporary Amperex Co., Ltd., Ningbo Lygend New Energy Co., Ltd., dan Ningbo Meishan Free Trade Port Ruiting Investment Co., Ltd.
Proyek ini berfokus pada pengembangan industri baterai kendaraan listrik dengan investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS. Investasi ini mencakup pengembangan teknologi baterai, integrasi sumber daya dari tambang nikel, hingga produksi dan daur ulang baterai.
CATL, pemegang saham utama Ningbo Brunp, memiliki teknologi baterai dengan kapasitas produksi 170,39 GWh pada akhir 2021.
Baca juga: Urgensi menyiapkan pijakan yuridis transisi EBT
Baca juga: ADB tekankan komitmen kerja sama dengan PLN
Proyek CBL di kawasan industri Buli, yang mencakup 2.000 hektar, akan menjadi pusat produksi dan layanan sumber daya baterai kendaraan listrik. Proyek ini mencakup bijih nikel laterit, produk turunan nikel, bahan baku baterai energi baru, serta daur ulang baterai.
Dengan integrasi sumber daya dan teknologi serta dukungan dari kedua pemerintah, proyek ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam industri baterai global dan memperkuat kerja sama ekonomi dan teknologi antara Indonesia dan China.
Berita Terkait
Bali airshow demonstrates Indonesia's prowess in aerospace industry
Rabu, 18 September 2024 16:33
Ekspor listrik rendah karbon RI ke Singapura
Jumat, 6 September 2024 6:03
Luhut ajak kader Golkar kompak usai Bahlil terpilih ketum
Rabu, 21 Agustus 2024 19:21
Penertiban BBM subsidi pakai AI hemat APBN Rp50 triliun
Minggu, 11 Agustus 2024 17:55
Menko Luhut pastikan tak ada masalah soal persiapan HUT RI
Minggu, 11 Agustus 2024 17:44
Airlangga Hartarto mundur dari Ketum Golkar secara pribadi
Minggu, 11 Agustus 2024 15:14
Ketum PASI Luhut buka Kejurnas Atletik kelompok umur 2024
Minggu, 21 Juli 2024 6:57
Ketum PASI apresiasi prestasi atletik di ASEAN University Games 2024
Minggu, 7 Juli 2024 19:46