Ketua DEN Luhut pastikan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya berlanjut

id luhut binsar panjaitan,kereta cepat,jakarta-surabaya,china

Ketua DEN Luhut pastikan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya berlanjut

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berbicara dengan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) yang juga Wakil Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Sosial China Zhang Maoyu (kanan) di Beijing pada Kamis (21/5/2025). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Beijing (ANTARA) - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya tetap berlanjut.

"Tadi kita bicarakan, memang masalah dari kita karena masih belum selesai menyusun aturan, itu aja 'simple' tapi kalau sudah ada kita akan mulai bicara 'joint study'," kata Luhut di Beijing kepada ANTARA, Kamis.

Proyek perpanjangan kereta cepat Jakarta-Surabaya telah masuk ke dalam program pengembangan jaringan dalam Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.

Aturan yang dimaksud Luhut adalah soal peraturan presiden (perpres) terkait proyek tersebut. Ia pun mengatakan sudah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk ikut langsung mengawal pembuatan perpres tersebut.

"Harus segera perpresnya karena ditunggu pihak China, kalau sudah OK baru 'joint study' yang pasti akan lebih bagus dari kereta cepat Jakarta-Bandung," tambah Luhut.

Luhut mengakui pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh masih punya banyak kekurangan.

"Tidak mencari siapa yang salah, tapi kita belajar dari kesalahan kita karena saya terlibat di situ juga dulu," ungkap Luhut.

Sebelumnya diberitakan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut masih mempelajari proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya.

Baca juga: KCIC prediksi puncak lonjakan penumpang Whoosh pada 3-5 April 2025

AHY mengatakan pemerintah harus benar-benar menghitung dan mempelajari proyek besar tersebut dengan matang.

Sedangkan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tidak boleh membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pemerintah juga tengah mengkaji berbagai opsi transportasi berbasis rel untuk proyek kereta cepat ini, termasuk kereta berkecepatan menengah (middle speed train) selain kecepatan tinggi (high-speed train).

Keputusan akhir akan mempertimbangkan daya serap pasar dan kelayakan investasi. Sementara itu, studi terkait kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya masih berlangsung.
Baca juga: Menhub mendorong percepatan pembangunan akses Stasiun KC Karawang

Kementerian Perhubungan juga mempertimbangkan rencana pembangunan kereta semi cepat dengan studi yang sebelumnya sempat dilakukan oleh Jepang.

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya merupakan perpanjangan dari trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Proyek itu akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Surabaya dari 10 jam menjadi 3,5 jam melalui jalur darat. Pemerintah sebelumnya menargetkan, tarif Kereta Cepat Jakarta - Surabaya akan lebih ekonomis dibandingkan Jakarta-Bandung atau Whoosh.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kini sedang menyusun prastudi kelayakan potensi kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Sedikitnya ada tiga jalur perpanjangan kereta cepat ke Surabaya yang telah dipertimbangkan, yakni lintas selatan, lintas tengah, dan lintas utara. Ketiga jalur tersebut adalah lintas selatan rute Bandung-Surabaya melalui Kroya dan Yogyakarta sejauh 629,5 km dengan 13 stasiun yang dapat ditempuh 180 menit.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut pastikan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya tetap berlanjut

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.