"Malam hari ini kita sudah merencanakan lama yaitu konsepnya seperti di mana Jakarta Selatan banyak orang nongkrong," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin di Halaman Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jumat.
Munjirin menjelaskan, kegiatan ini juga sebagai bentuk perayaan Hari Anti Narkoba Internasional 2024. Acara yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) serta komunitas pecinta teh dan kopi ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahim bersama semua pihak untuk membahas kemajuan Jakarta Selatan. Salah satu langkah memajukan Jakarta Selatan yakni menekan angka pengguna narkoba agar bisa terhindar dari pengaruh buruk penyalahgunaan.
"Tadi sudah disampaikan dari kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta Selatan, Alhamdulillah di nasional masih paling rendah," ujarnya.
Dia berharap adanya kegiatan ini mampu menjalin kerja sama dan kedekatan antar-masyarakat untuk bersama menghalau narkoba yang masuk di Jakarta Selatan. Sementara, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal menilai situasi Jakarta Selatan terbilang relatif dan aman.
Baca juga: Peningkatan jumlah petugas perluas rehabilitasi pecandu narkotika
Baca juga: PLN-BNN cegah penyalahgunaan narkoba di Bima dan Dompu
Baca juga: Peningkatan jumlah petugas perluas rehabilitasi pecandu narkotika
Baca juga: PLN-BNN cegah penyalahgunaan narkoba di Bima dan Dompu
"Dibandingkan dengan wilayah kota lain, itu tawuran cukup tinggi, kemudian peredaran narkoba di wilayah lain cukup tinggi, kalau di kita ini relatif permukimannya ya aman kondusif," ujar Ade.
Pihaknya ke depan akan rutin melakukan pengecekan para pengguna narkoba. BNN menyatakan sebanyak 3,3 juta jiwa di Indonesia menggunakan narkoba pada 2024. Prevalensi menurun jika dibandingkan 2021 yang mencapai 2,66 juta jiwa.