Menjelang pertandingan final kedua Indonesian Basketball League (IBL) 2024 melawan Satria Muda Pertamina Jakarta, Sabtu (3/8), pemain andalan Pelita Jaya Jakarta Reza Guntara mengajak rekan-rekan setimnya untuk disiplin bertahan dan mengeksekusi instruksi pelatih dengan maksimal.
Menurut dia, proyeksi dari kekalahan 71-84 di gim pertama yang lalu adalah dengan memperbaiki sistem pertahanan sebaik mungkin, sehingga tidak mudah untuk ditembus oleh lawan.
"Pelatih sudah memberikan instruksi, tetapi memang dari kami pemain kurang mengeksekusi dengan baik. Intinya memang dari pemain yang harus lebih bisa mengeksekusi dengan baik," kata Reza di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, dalam pertandingan final strategi apapun bisa berubah dengan cepat, sehingga timnya harus mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi.
"Ya karena ini final, apapun bisa terjadi. Jadi kami harus mempersiapkan lebih baik lagi untuk pertandingan kedua di kandang nanti," ujar forward peraih gelar Defensive Player Of The Year IBL 2023 dan 2024 itu.
Ia mengakui, permainan timnya di kandang Satria Muda, yaitu Britama Arena, pada Kamis (1/8) lalu, memang kurang bagus, sebab pergerakan atau aliran bola tidak lancar.
Dirinya juga tidak menyangka, lawan akan melakukan zone defense terus-menerus. Pertandingan final Indonesian Basketball League (IBL) 2024 dilaksanakan dengan format best of three dan kandang-tandang.
Pertandingan pertama berlangsung Kamis (1/8) lalu. Sedangkan laga final kedua, diselenggarakan di Indoor Stadium SC, Tangerang, sebagai kandang Pelita Jaya Jakarta, pada Sabtu (3/8).
Namun, bila Satria Muda kembali menang, maka gelar juara otomatis menjadi milik klub tersebut. Sementara itu, rekor pertemuan kedua tim sama-sama meraih satu kemenangan dan satu kekalahan dalam babak reguler IBL musim ini.
Satria Muda menatap laga final sebagai tim dengan gelar IBL paling banyak, sedangkan Pelita Jaya merupakan tim yang sudah empat kali masuk final dalam tujuh tahun terakhir, meski selalu gagal menjadi juara.