Mataram, 9/5 (Antara) - Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Barat, terdampak pemadaman listrik pada jam produktif, yakni Rabu pukul 10.00 s.d 15.00 WITA.
Humas PLN Wilayah NTB Mohammad Kukuh Amukti menjelaskan pemadaman listrik tersebut disebabkan adanya pemeliharaan jaringan yang harus dilakukan untuk menjaga kehandalan dan keamanan seluruh instalasi jaringan tegangan menengah.
"Pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kemarin, kami menunda jadwal pemeliharaan jaringan," katanya ketika dikonfirmasi wartawan terkait keluhan pelanggan tentang pemadaman listrik yang dilakukan sejak pagi hingga sore hari.
PLN Wilayah NTB telah menginformasikan tentang rencana pemadaman listrik dalam rangka pemeliharaan jaringan melalui media cetak lokal.
Dalam pengumuman tersebut dijelaskan bahwa sehubungan dengan pemeliharaan SUTM sistem 20 kilo Volt (kV) yang bertujuan untuk pelayanan dan kehandalan pasokan tenaga listrik ke masyarakat.
Wilayah yang menjadi sasaran pemeliharaan jaringan listrik pada Rabu (9/5), yakni hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Timur. Bahkan, kantor bupati dan rumah sakit juga terkena pemadaman listrik selama enam jam.
Beberapa kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah, dan Lombok Utara juga menjadi wilayah pemadaman listrik.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan terkait adanya jadwal pemeliharaan jaringan hari ini," ujarnya.
Ditanya tentang rencana pemadaman listrik bergilir pada bulan puasa Ramadan 1439 Hijriah, Kukuh menegaskan bahwa pemeliharaan jaringan apabila dibutuhkan akan dilaksanakan pada siang hari dengan harapan listrik lebih andal pada saat berbuka dan ibadah malam.
"Kami mohon dukungan semua pihak sehingga selama Ramadhan, tidak dibutuhkan pemeliharaan karena sudah kami upayakan pemeliharaannya di minggu menjelang Ramadan," katanya.
Saat ini, sistem kelistrikan Lombok memiliki daya mampu mencapai 274 mega watt (MW) dengan beban puncak sebesar 227 MW. Sedangkan sistem kelistrikan Sumbawa memiliki daya mampu mencapai 54 MW dengan beban puncak sebesar 42 MW.
Sementara untuk sistem kelistrikan Bima memiliki daya mampu mencapai 50 MW dengan beban puncak sebesar 45 MW. (*)