Lombok Tengah (ANTARA) - Kawasan hutan lindung di Desa Serage, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kebakaran pada musim kemarau 2024.
"Penyebab kebakaran lahan tersebut diduga terjadi oleh adanya pembersihan lahan oleh masyarakat dengan cara membakar," kata Danramil 1620-4/Praya Barat Kapten Inf Wage Rudolf di Lombok Tengah, Jumat .
Babinsa Koramil 1620-04/Praya Barat bersama masyarakat berjibaku memadamkan api dampak dari kebakaran lahan hutan yang terjadi di Dusun Sulung, Desa Serage tersebut.
"Yang terbakar itu adalah ranting-ranting dan daun kering, sehingga api menjalar ke areal hutan lindung Serage seluas 1 hektare," katanya.
Baca juga: TNI-Polri gelar patroli cegah perambahan hutan lindung di Lombok Tengah
Babinsa bersama masyarakat bergerak cepat memadamkan api dengan alat seadanya begitu mengetahui adanya titik api muncul di wilayah tersebut.
"Kami langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan pemerintah desa, aparat setempat dan warga untuk segera memadamkan api dengan alat seadanya agar tidak meluas," ujarnya.
Peristiwa kebakaran itu diketahui berkat informasi dari salah satu warga Dusun Sulung yang sedang membersihkan kebun di belakang rumahnya, melihat kepulan asap hitam pekat kemudian warga tersebut berteriak minta tolong.
Pada saat kejadian sebagian warga Dusun Sulung sedangkan melaksanakan istirahat, ketika mendengar teriakan saksi meminta bantuan sambil berteriak kebakaran. Masyarakat sekitar bersama babinsa datang membantu memadamkan api tersebut dengan menggunakan peralatan seadanya.
"Api dapat dipadamkan oleh masyarakat dibantu oleh babinsa bersama aparat terkait dan juga pemadam kebakaran yang datang tepat waktu di lokasi kebakaran," katanya.
Selain itu, pihaknya akan terus meningkatkan patroli dan pemantauan untuk mencegah terjadinya kebakaran susulan dan memberikan himbauan sebagai langkah pencegahan sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan yang dapat membahayakan banyak pihak," katanya.