Lombok Barat (Antaranews NTB) - Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengerahkan mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk membantu warga terdampak gempa bumi di Dusun Apit Ai', Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.
Rombongan mahasiswa STIA Mataram yang dipimpin Wakil Ketua Bidang NonAkademik Iswan S.Sos MM, diterima oleh para tokoh masyarakat di Dusun Apit Ai', Desa Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (1/9).
"Kepedulian terhadap warga terdampak gempa tersebut sebagai program tambahan kegiatan KKN mahasiswa tahun akademik 2017/2018," kata Iswan.
Selain menjalankan program KKN, para mahasiswa STIA Mataram juga menyalurkan bantuan berupa 170 paket kebutuhan pokok, berupa beras, gula pasir, minyak goreng dan tempe. Ada juga belasan lembar terpal untuk pembuatan tenda pengungsian.
Menurut Iswan, kepedulian para mahasiswa sangat luar biasa, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak gempa, sekalipun jumlahnya tidak begitu besar. Namun nilainya sangat bermanfaat.
Para mahasiswa juga rela menerobos wilayah perbukitan dengan kondisi jalan menanjak dan relatif berbahaya demi menyalurkan bantuan untuk warga Dusun Apit Ai', yang letaknya di atas perbukitan kawasan wisata Senggigi.
"Di sini peran kami, bagaimana menunjukkan kepedulian, dan apa yang kami lakukan merupakan upaya membantu pemerintah agar seluruh warga terdampak gempa merasakan bantuan," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Iswan juga menyampaikan komitmennya membantu anak-anak warga terdampak gempa yang ingin mendaftar kuliah di STIA Mataram.
Ia mempersilakan para orang tua mendaftarkan anaknya secara kolektif. Sementara urusan biaya bisa diurus setelah kondisi kembali normal.
"Masalah biaya bisa dibicarakan belakangan. Yang penting daftar dulu," kata Iswan sambil menegaskan bahwa STIA Mataram berkomitmen membantu warga terdampak bencana memperoleh pendidikan seluas-luasnya.
H. Muhammad Amli, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Apit Ai', Desa Batulayar, mengapresiasi kepedulian STIA Mataram yang menempatkan mahasiswa KKN sekaligus menyalurkan bantuan bahan makanan di daerahnya.
Ia menyebutkan jumlah rumah rusak berat di Dusun Apit Ai', sebanyak 26 unit, dan ratusan rumah rusak sedang dan ringan. Seluruh rumah rusak sudah dilaporkan ke pemerintah daerah.
Warga yang rumahnya tidak aman ditempati untuk sementara mengungsi di tenda-tenda pengungsian. Sebanyak 17 posko pengungsian dibangun sebagai tempat berlindung warga hingga rumahnya diperbaiki.
"Kami merasa terbantu sekali dengan adanya mahasiswa STIA Mataram yang KKN sekaligus menyalurkan bantuan. Semoga dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT," katanya. (*)
STIA Mataram salurkan bantuan untuk korban gempa
Kami merasa terbantu sekali dengan adanya mahasiswa STIA Mataram yang KKN sekaligus menyalurkan bantuan