Sumbawa Barat, NTB (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan pengoperasian smelter tembaga dan fasilitas pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
"Kami harapkan produk domestik regional bruto di NTB bisa naik, di Sumbawa Barat juga bisa naik, dan yang mendapatkan manfaat sebesar-besarnya adalah rakyat di NTB dan rakyat di seluruh Indonesia," ujar Presiden Jokowi dalam acara peresmian smelter tembaga Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa Barat, NTB, Senin.
Jokowi menuturkan keberadaan fasilitas industri yang mengolah konsentrat tembaga menjadi logam murni atau smelter dapat mendukung posisi Indonesia sebagai salah satu negara pemilik cadangan tembaga terbesar di dunia.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan smelter tembaga AMNT di KSB NTB
Menurutnya, smelter tembaga membuat Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah atau raw materials ke luar negeri.
Ekspor bahan mentah jelas merugikan Indonesia sebagai pemilik sumber daya alam dan hanya menguntungkan negara-negara yang mempunyai smelter.
"Kalau selamanya hanya diekspor dalam konsentrat mentah, nilai tambahnya tidak berada di kita, nilai tambahnya hanya berada di negara-negara yang memiliki smelter, sehingga keberanian dan niat baik dari Amman, saya sangat mengapresiasi sekali," kata Jokowi.
Baca juga: Pj Gubernur NTB tinjau smelter Amman Mineral
Fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dibangun dalam waktu sekitar 14 bulan dan menjadi salah satu pembangunan megaproyek tercepat di dunia untuk skala proyek serupa.
Nilai pembangunan fasilitas smelter yang memakai teknologi double flash smelting menggabungkan proses flash smelting dan flash converting itu sebesar Rp21 triliun dan menjadi salah satu proyek strategis nasional di Indonesia.
Fasilitas smelter dan pemurnian logam mulia Amman berdiri di kawasan seluas 272 hektare. Lokasinya berada 1,5 kilometer dari Pelabuhan Benete yang berada di Sumbawa Barat.
Kapasitas pengolahan smelter itu mencapai 900 ribu ton per tahun dengan memproses konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang, serta fluks silika sebanyak 139 ribu ton per tahun.
Adapun produksi utama smelter tersebut adalah 220 ribu ton per tahun katoda tembaga LME grade A dengan kemurnian 99,99 persen dan 830 ribu ton per tahun asam sulfat dengan kemurnian 98,50 persen.
Baca juga: Kadisperin NTB: pembangunan smelter di Sumbawa Barat segera rampung
Sedangkan, fitur utama pemurnian logam mulia adalah 987 ton per tahun lumpur anoda dengan produk utama 18 ton per tahun emas batang an dengan kemurnian 99,99 persen, 55 ton per tahun perak batang an dengan kemurnian 99,95 persen, dan 77 ton per tahun selenium dengan kemurnian 99,9 persen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan AMNT adalah perusahaan nasional yang menetapkan awal sejarah panjang untuk membangun hilirisasi sektor tembaga di Indonesia.
Bahlil menegaskan agar para pengusaha nasional yang sudah mendapatkan izin penambangan dari pemerintah juga membangun fasilitas smelter dan pemurnian agar memperkuat daya saing industri manufaktur pertambangan Indonesia di kancah global.
Baca juga: Pantau kemajuan komisioning, Komisi VII DPR RI kunjungi Smelter Tembaga AMMAN
Berita Terkait
Presiden perintahkan Menhub mengubah status Bandara IKN jadi komersial
Selasa, 24 September 2024 19:11
Jokowi bertolak ke IKN guna "groundbreaking"
Selasa, 24 September 2024 18:22
Presiden Jokowi resmikan smelter tembaga AMNT di KSB NTB
Senin, 23 September 2024 13:38
Presiden Jokowi dijadwalkan resmikan smelter AMNT di KSB NTB Senin
Minggu, 22 September 2024 16:20
PLN siapkan pasokan listrik andal untuk kunjungan Presiden Jokowi di Sumbawa Barat
Minggu, 22 September 2024 15:29
Presiden mengajak sarjana ekonomi rancang hilirisasi rumput laut dan kopi
Kamis, 19 September 2024 16:28
Jokowi: Bonus demografi harus diiringi perluasan lowongan kerja
Kamis, 19 September 2024 16:11
Presiden Jokowi tekankan pentingnya pembukaan lapangan kerja baru
Kamis, 19 September 2024 15:55