Lombok Barat bangkitkan pariwisata dengan Festival Senggigi

id Gempa Lombok,Festival Senggigi

Lombok Barat bangkitkan pariwisata dengan Festival Senggigi

Persiapan Festival Senggigi 2018 di pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB. (Foto Antaranews NTB/ist)

Destinasi utama Lombok Barat terletak di empat kecamatan yang paling terdampak gempa, termasuk Senggigi
Lombok Barat (Antaranews NTB) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, tidak ingin berlama-lama tenggelam dalam kesedihan akibat gempa bumi dan mulai mempersiapkan diri untuk membangkitkan pariwisata dengan Festival Senggigi 2018.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Gerung, ibu kota Kabupaten Lombok Barat, Kamis, mengatakan kawasan wisata Senggigi merupakan daerah terdampak gempa karena tidak hanya rumah penduduk yang rusak, namun juga menjadi sepi.

"Destinasi utama Lombok Barat terletak di empat kecamatan yang paling terdampak gempa, termasuk Senggigi di Kecamatan Batulayar," katanya.

Untuk itu, ketika menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu, Fauzan Khalid secara khusus menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat ?peduli untuk segera merehabilitasi sektor pariwisata yang terdampak oleh gempa bumi. 

Kata dia, kawasan Senggigi merupakan primadona pariwisata yang terdapat di Kecamatan Batulayar. Di kawasan ini terdapat magnet wisata pantai dilengkapi akomodasi paling refresentatif di NTB.?

"Namun saat ini, magnet itu seperti mati suri. Angka kunjungan wisatawan seperti terjun bebas," ucap Fauzan.

Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Sumarto, berharap Festival Senggigi 2018 mampu memulihkan citra pariwisata dan wisatawan kembali berdatangan di daerahnya.

"Gelaran event tersebut juga untuk menyuarakan kita sudah bangkit. Kita ingin wisatawan nusantara maupun mancanegara tahu bahwa Senggigi sudah pulih," ujarnya.

Festival Senggigi akan digelar mulai 1-2 Oktober 2018. Untuk kali ini, Pemkab Lombok Barat mengusung tema "Rowah Asuh Gumi Paer".

Menurut salah seorang anggota Dewan Kesenian Lombok Barat, Lukman, makna tema tersebut menjadi ritual ruwatan bumi agar Allah SWT, senantiasa memberi perlindungan dan memelihara bumi Lombok Barat.

Dalam festival tersebut, lanjut Lukman, akan digelar pagelaran tari, lomba gendang beleq, pentas musik amal, dan pagelaran kesenian daerah lainnya.

"Bahkan kami akan menyelenggarakan juga trauma healing," kata Lukman.

Manajer Pemasaran Kila Hotel Senggigi, Fauzan Akbar mengakui tingkat hunian di hotelnya jauh berkurang pascagempa.

Semestinya, kata dia, pada Agustus adalah musim kunjungan wisatawan. Pasalnya, pada tahun lalu hampir semua kamar hotel di Senggigi terisi penuh.

"Tapi sekarang tingkat hunian cuma 50 persen saja. Itu pun yang menginap adalah relawan," kata Agus sambil berharap Festival Senggigi bisa membangkitkan pariwisata pascagempa. (*)