BKPSDM siapkan petugas verifikasi data pelamar CPNS

id BKPSDM Mataram,pelamar,CPNS 2018

BKPSDM siapkan petugas verifikasi data pelamar CPNS

ilustrasi CPNS.

Petugas verifikasi data pelamar yang kami siapkan sebanyak 15 orang, dan mereka sudah kami latih agar dapat melakukan verifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Mataram (Antaranews NTB)- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan belasan petugas verifikasi data pelamar calon pegawai negeri sipil yang akan dimulai tanggal 26 September 2018.

"Petugas verifikasi data pelamar yang kami siapkan sebanyak 15 orang, dan mereka sudah kami latih agar dapat melakukan verifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Kepala BKPSDM Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Selasa.

Dikatakan, tugas dari tim tersebut adalah menerima berkas pendaftaran dalam jaringan (daring) atau "online", kemudian berkas dicetak untuk selanjutnya diverifikasi sesuai kualifikasi pendaftaran.

Setelah diverifikasi, berkas kembali dimasukkan dalam data base pendafatran untuk diberikan tanda memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS).

"Tapi sampai sekarang saya belum memutuskan pengumuman MS dan TMS akan dilakukan per hari atau sampai proses pendaftaran berakhir," katanya.

Dikatakan, untuk mengotimalkan kinerja tim verifikasi jam kerja tim tersebut disesuaikan bila perlu tim akan lembur agar verifikasi setiap data yang masuk per hari selesai pada hari yang sama.

"Dengan demikian, tidak ada data pelamar yang menumpuk di server dan belum terverifikasi," ujarnya.

Lebih jauh Nelly menambahkan, selain membentuk tim verifikasi data pelamar CPNS, pihaknya juga menyiapkan tim bagian humas yang siap memberikan informasi seputar rektutmen CPNS.

Bahkan pelamar yang membutuhkan bimbingan memasukkan lamaran melalui "website" yang sudah ada bisa dibantu langsung dengan datang ke kantor BPKSDM. "Petugas kami siap memberikan bimbingan," katanya.

Dikatakan, jumlah formasi CPNS Kota Mataram yang terakomodasi tahun ini sebanyak 262 formasi. Jumlah itu berbeda jauh dari jumlah formasi yang diajukan sekitar 800 lebih.

Sebanyak 262 formasi tersebut terbagi menjadi tiga yakni 130 formasi untuk guru, 100 formasi untuk tenaga kesehatan, 30 formasi untuk tenaga teknis dan dua formasi merupakan formasi khusus untuk honorer kategori dua (K2).

"Dua formasi khusus K2 itu pun kita bagi lagi menjadi satu untuk guru dan satu untuk tenaga kesehatan, agar bisa merata meskipun masih jauh dari kebutuhan," katanya. (*)