50 pemuda NTB ditawari magang di Polandia

id Pemuda,NTB,Magang,Polandia

50 pemuda NTB ditawari magang di Polandia

Guru Besar Warsaw University Of Technology, Polandia, Profesor Thomasz, saat berbincang dengan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di Kantor Gubernur NTB, Selasa (30/10). (Foto Humas Pemprov NTB/Ist).

Semua kandidat akan memasukkan aplikasi ke jurusan enviromental engineering. Tidak hanya untuk memperdalam ilmu, tapi, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung di bidang enviromental industry dengan program magang di perusahaan atau industri l
Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengirim 50 pemuda untuk mengikuti program magang di Polandia.

Tawaran magang tersebut disampaikan seorang Guru Besar Warsaw University Of Technology, Polandia, Profesor Thomasz, saat menemui Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di Pendodo Gubernur, Selasa.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyatakan menyambut baik peluang beasiswa dalam bentuk magang yang ditawarkan tersebut.

"Semua kandidat akan memasukkan aplikasi ke jurusan enviromental engineering. Tidak hanya untuk memperdalam ilmu, tapi, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung di bidang enviromental industry dengan program magang di perusahaan atau industri lingkungan, langsung di Polandia selama satu atau dua bulan," katanya.

Nenurut dia, belum ada lulusan perguruan tinggi S2 yang mendalami "enviromental engineering" di NTB.

Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini, berharap para pelajar bisa menerapkan ilmunya langsung di NTB seusai mendapat pengalaman di Polandia, sehingga menjadi solusi dari problematika sampah yang saat ini dihadapi NTB.

"Warsaw University Of Technology mengundang para pemuda NTB untuk menekuni ilmu di bidang lingkungan. Tentu saja, yang ditawarkan harus memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh pihak universitas. Terutama kualifikasi bahasa asing dan bidang ilmu terkait," jelasnya.

Sementara itu, Prof Tomasz, menilai rencana program magang di Polandia kepada pemuda NTB bagus. Terlebih, NTB merupakan daerah pariwisata.

Pihaknya, ujar dia, memiliki gagasan program "Zero Waste" bagi NTB yang tidak akan terwujud bila masyarakat belum mengubah cara berpikirnya. Maka pendidikan adalah salah satu cara menembus hambatan itu.

"Lingkungan tanpa limbah membuat kehidupan yang lebih baik dan akan memberi insentif berupa turis yang akan datang," jelas Prof Tomasz. (*)