WZWF mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas zakat secara global

id WZWF,Zakat dan Wakaf,Peran zakat untuk umat

WZWF mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas zakat secara global

Ketua Dewan Penasihat World Zakat and Waqf Forum (WZWF) sekaligus Pimpinan Badan Amil Zakat Nasiona (Baznas) RI, Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Zainulbahar Noor dalam Konferensi Internasional WZWF dan Forum ASEAN Islamic Public University 2024 di Jakarta, Jumat (1/11/2024). (ANTARA/HO-Baznas RI)

Jakarta (ANTARA) - World Zakat and Waqf Forum (WZWF) mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam manajemen zakat secara global.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Dewan Penasihat WZWF, Zainulbahar Noor dalam Konferensi Internasional WZWF dan Forum ASEAN Islamic Public University 2024 di Jakarta.

"Untuk memaksimalkan dampak zakat dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan global, kita harus terus memperbaiki dan mengembangkan strategi kita," katanya melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.

Zainulbahar yang juga Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan itu menekankan efisiensi tata kelola zakat bermaksud untuk memastikan bahwa dana zakat sampai kepada mereka yang membutuhkan dan memberdayakan menuju kehidupan yang berkelanjutan.

Baca juga: Indonesia bersama 43 negara berbagi pengalaman kelola Ziswaf

Ia menyebut beberapa strategi dalam memaksimalkan efisiensi zakat, di antaranya pemanfaatan teknologi modern, mengadopsi pendekatan berbasis data, dan membangun kerangka manajemen zakat yang terstandarisasi yang meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

"Tak hanya itu, kontribusi akademis dapat menjadi landasan dalam membangun sistem zakat yang efektif dan mampu beradaptasi dengan dunia modern sekaligus tetap menjaga nilai-nilai Islam," ujar Zainulbahar.

Baca juga: Kenalkan gerakan Indonesia Berwakaf di forum wakaf dan zakat dunia

Sejalan dengan Zainulbahar, Sekretaris Jenderal Umum WZWF Mohd Ghazali Md Noor mengapresiasi langkah Baznas dalam mengembangkan kolaborasi wakaf di bidang akademis.

Menurutnya, dalam melakukan perubahan memerlukan ilmu dan menyiapkan sumber daya manusia lain, seperti profesor, ulama, kreator, dan juga pengusaha.

"Alhamdulillah, dengan kepemimpinan Baznas ada arah yang tersusun agar pembinaan sumber daya manusia (yang terkait) wakaf dan zakat insya Allah akan bermula," ucap Mohd Ghazali.