Beda pertimbangan konsumen beli mobil elektrifikasi dengan mobil ICE

id mobil elektrifikasi,mobil listrik,mobil ICE

Beda pertimbangan konsumen beli mobil elektrifikasi dengan mobil ICE

Arsip Foto - Pengunjung mengamati kendaraan elektrifikasi yang dipajang dalam Pameran otomotif Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (1/5/2024). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom)

Jakarta (ANTARA) - Survei terbaru dari MarkPlus.Inc menunjukkan beberapa perbedaan pertimbangan konsumen dalam membeli mobil elektrifikasi dengan mobil konvensional dengan mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE).

"Jelas kelihatan sekali perbedaannya kalau berjualan mobil ICE dan non-ICE faktor-faktornya. Kalau yang non-ICE atau elektrik itu konsumen pasti pertimbangannya produk dengan teknologi canggih yang dominan," kata CEO MarkPlus.Inc Iwan Setiawan dalam acara diskusi Automotive Industry Roundtable: Navigating the Future of The 4W Industry di Jakarta, Rabu.

Meskipun efisiensi bahan bakar tetap menjadi pertimbangan penting, Iwan mengemukakan, konsumen umumnya lebih mementingkan teknologi canggih dan kualitas tinggi dalam membeli produk mobil elektrifikasi.

Menurut hasil survei yang dilakukan Agustus 2024 pada 180 responden di wilayah Indonesia, sebanyak 45,2 persen konsumen mementingkan aspek kecanggihan teknologi dan 51,6 persen mementingkan kualitas produk tinggi dalam membeli mobil elektrifikasi.

Baca juga: Listrik berbasis fosil alasan Tesla urung investasi di RI

Sedangkan dalam pembelian mobil ICE, hanya 24 persen konsumen yang mementingkan teknologi canggih dan 36,7 persen yang mementingkan produk berkualitas tinggi. Konsumen mobil ICE sebagian besar mengutamakan efisiensi penggunaan BBM (62,7 persen), keterjangkauan harga (58,7 persen), dan harga jual tinggi (58 persen).

Efisiensi bahan bakar dan keterjangkauan harga juga menjadi pertimbangan sebagian besar konsumen mobil elektrifikasi. Persentase konsumen mobil elektrifikasi yang mempertimbangkan kedua faktor tersebut masing-masing 54,8 persen.

Namun, hanya 35,5 persen konsumen mobil elektrifikasi yang mementingkan harga jual mobil yang tinggi. Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 54,8 persen calon pembeli mobil listrik mementingkan reputasi merek yang baik.

Baca juga: Mobil listrik di bawah Rp400 juta ini cocok keluarga

"Meski angka penjualan mobil elektrifikasi belum sebanyak mobil ICE, banyak orang sangat tertarik untuk memiliki mobil elektrik, bahkan pengguna ICE saat ini mereka juga sudah mempertimbangkan untuk punya mobil listrik, entah sebagai mobil tambahan atau pengganti," kata Iwan.

Khusus di luar Pulau Jawa, keterjangkauan harga merupakan hal yang paling penting dalam pemilihan mobil elektrifikasi. Menurut hasil survei di luar Jawa, sebanyak 70 persen konsumen menginginkan mobil elektrifikasi dengan harga terjangkau, 55 persen menginginkan mobil dengan harga jual tinggi, dan 60 persen menginginkan mobil dengan harga suku cadang terjangkau.