Kemensos cetak generasi NTB berprestasi melalui PKH

id Kemensos,Dirjen Harry Hikmat,PKH,NTB

Kemensos cetak generasi NTB berprestasi melalui PKH

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, Harry Hikmat. (Foto Antaranews)

Kemensos berharap akan muncul lagi anak-anak PKH di NTB yang menorehkan prestasi gemilang di berbagai bidang
Mataram (Antaranews NTB) - Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kemensos, Harry Hikmat, mengatakan Program Keluarga Harapan (PKH) telah berhasil mencetak generasi Nusa Tenggara Barat yang berprestasi di berbagai bidang.

"Di sini hadir lima anak dari keluarga PKH yang berprestasi. Salah satunya juara puisi tingkat nasional. Kalau masih banyak waktu saya ingin mendengarkan puisinya," kata Harry Hikmat, ketika memberikan sambutan pada apel pembentukan kampung siaga bencana dan penyaluran bantuan sosial non-tunai November tuntas Program Keluarga Harapan, di Mataram, Senin.

Lima orang anak yang hadir pada apel tersebut adalah Rani Bahtiar, juara Bola Voly Olimpiade Siswa Nasional, I Nengah Yudi Bagus Fraptika, juara Musik Klasik Puisi Tingkat Nasional, I Nyoman Adi Putra, juara Festival dan Lomba Seni Tingkat Nasional, Khairun Nisa, juara Bola Voly Olimpiade Siswa Nasional, dan I Dewa Gumang Desta Yoga Diantara, juara Bercerita SD/MI tingkat Provinsi NTB.

Untuk anak-anak berprestasi, Kemensos bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia memberikan apresiasi berupa tabungan bea siswa sebesar Rp250.000 per siswa.

Hikmat menjelaskan PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

"Program tersebut dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan," ujarnya.

Ia menambahkan pelaksanaan PKH juga mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan "Millennium Development Goals (MDGs). Lima komponen tujuan MDGs yang akan terbantu oleh PKH yaitu, pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, serta pengurangan kematian ibu melahirkan.

PKH di Provinsi NTB sampai dengan 2018, terdiri dari sebanyak 341.937 keluarga penerima manfaat (KPM) reguler. Selain itu, sebanyak 1.501 KPM disabilitas, 1.474 KPM lanjut usia, dan sebanyak 473.049 keluarga penerima bantuan sosial pangan beras sejahtera (Rastra)/BPNT dengan total bantuan sebesar Rp1,23 triliun.

Khusus di Kota Mataram, jumlah penerima manfaat PKH sebanyak 17.860 KPM sampai 2018, dan sebanyak 25.680 keluarga penerima rastra/BPNT dengan total anggaran sebesar Rp65,45 miliar.

Masing-masing KPM memperoleh dana PKH sebesar Rp520 ribu per tiga bulan, sedangkan keluarga penerima manfaat BPNT memperoleh dana bantuan sosial sebesar Rp110 ribu per bulan. Kemensos mencairkan bantuan melalui rekening tabungan BRI.

"Kemensos berharap akan muncul lagi anak-anak PKH di NTB yang menorehkan prestasi gemilang di berbagai bidang," kata Hikmat. (*)