Jakarta (ANTARA) - Institut Teknologi PLN (ITPLN) meraih prestasi di Lomba Kreativitas dan Inovasi Terapan Energi Baru Terbarukan (EBT) 2024, sebuah kompetisi yang diadakan untuk jenjang D1, D2, D3, D4, dan S1 dari seluruh wilayah Indonesia.
Kompetisi itu bertujuan untuk menggali ide-ide inovatif dalam pengembangan EBT yang berkelanjutan. Dari puluhan tim dari seluruh universitas di Indonesia yang berpartisipasi, sebanyak 12 tim terbaik berhasil lolos ke babak final, termasuk dua tim dari ITPLN.
Rektor ITPLN Iwa Garniwa dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengapresiasi pencapaian itu dan menekankan pentingnya inovasi di bidang energi. Menurutnya, rasa bangga tersebut semakin besar, sebab visi ITPLN untuk menerapkan teknologi yang berwawasan lingkungan terwujud.
"Kami bangga atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa ITPLN. Hal ini menunjukkan bahwa ITPLN tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga laboratorium inovasi bagi masa depan energi Indonesia," kata Iwa.
Adapun, babak final yang berlangsung pada 20-22 November 2024 di Jakarta diwarnai dengan persaingan ketat di antara para peserta yang menampilkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan energi di Indonesia.
Baca juga: PHE ONWJ kenalkan energi baru terbarukan
Dalam kompetisi tersebut, tim-tim ITPLN berhasil menunjukkan kualitas dan kreativitasnya dengan meraih juara 3 dan juara harapan 3. Keberhasilan itu membuktikan komitmen ITPLN dalam mendukung generasi muda untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi berkelanjutan.
Baca juga: Pemerintah mendorong pemanfaatan EBT untuk smelter
Kedua tim ITPLN yang berhasil membawa pulang penghargaan tersebut mengusung karya inovatif yang relevan dengan kebutuhan sektor energi nasional. Prestasi itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkreasi dan berinovasi di bidang energi baru terbarukan.
Dengan pencapaian tersebut, ITPLN semakin mempertegas posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi aktif dalam pengembangan solusi energi untuk mencapai target emisi nol bersih (net zero emission/NZE) 2060.