Pemkot Mataram menilai bangunan Cakranegara sebelum dirobohkan

id pemkot mataram,kawasan cakranegara,cakranegara,kota mataram

Pemkot Mataram menilai bangunan Cakranegara sebelum dirobohkan

Pusat perdagangan di Cakranegara Kota Mataram (ilustrasi)

Tahap pertama, bangunan yang akan diasesmen adalah gapura pintu masuk ke Pasar Cakranegara bagian timur, serta bangunan di Pura Meru pada beberapa bagian yang akan dijadikan areal parkir
Mataram, (Antaranews NTB) - Tim Penataan Kawasan Bisnis Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan penilaian terhadap sejumlah bangunan yang akan dirobohkan untuk mendukung penataan tahap kedua kawasan tersebut sebagai cagar budaya.

"Tahap pertama, bangunan yang akan diasesmen adalah gapura pintu masuk ke Pasar Cakranegara bagian timur, serta bangunan di Pura Meru pada beberapa bagian yang akan dijadikan areal parkir," kata Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Senin.

Martawang yang juga menjadi wakil ketua tim penataan kawasan bisnis Cakranegara mengatakan, jika asesmen telah dilakukan pembongkaran terhadap sejumlah bangunan tersebut dapat dilakukan.

Dengan demikian, pemerintah kota dapat melakukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait terutama pihak Pura Meru yang telah bersedia bekerjasama memberikan arealnya untuk dijadikan lahan parkir.

"Minggu depan, kami berharap semua kelompok kerja (pokja) penataan kawasan bisnis Cakranegara sudah bisa memastikan gerak langkahnya dan sudah mendapatkan alternatif serta solusi terhadap masalah yang dihadapi masing-masing pokja," katanya.

Dikatakannya, kepastian ketersediaan lahan parkir dan penataan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut sebagai komitmen pemerintah kota dan menyakinkan pemerintah pusat yang akan memberikan dukungan dana tahap kedua sebesar Rp26 miliar.

"Untuk bisa mendapatkan dana itu, kita harus memberikan jaminan ke pemerintah bahwa fasilitas pendukung penataan kawasan Cakranegara bisa selesai sebelum proyek dilaksanakan pada Maret," katanya.

Dengan anggaran tersebut, menurut rencana kawasan bisnis Cakranegara akan mendapatkan penataan lanjutan dengan penerapan yang mempertahankan konsep keaslian dan kekhasan sebagai cagar budaya.

Menurutnya, penataan kawasan bisnis Cakranegara merupakan bagian untuk mendukung kawasan tersebut selain sebagai pusat bisnis juga sebagai pusat pariwisata karena terdapat bangunan-bangunan cagar budaya yang berpotensi menjadi magnet kawasan dari aspek kepariwisataan.

Selain itu, ketinggian bangunan pada kawasan tersebut relatif masih memberikan efek positif pada ruang jalan, Cakranegara juga merupakan kawasan sejarah simbul pusat pariwisata dan pusat bisnis Mataram yang aksesibel, hijau, dinamis, unik, representatif dan bersahabat.

"Karena itulah kami ingin meningkatkan dan melestarikan kawasan tersebut dengan melakukan penataan seperti halnya di kawasan Malioboro di Yogyakarta," katanya.

Mpasyarakat yang datang ke kawasan bisnis Cakranegara harus parkir pada satu tempat dan berjalan ke lokasi yang diinginkan sehingga areal Cakranegara steril dari kendaraan bermotor dan parkir.

"Untuk kegiatan penataan tahap pertama yang telah dilaksanakan dengan anggaran Rp5 miliar, dan baru bisa menuntaskan bagian barat dan timur persimpangan Cakranegara sementara bagian utara dan selatan belum tersentuh," katanya.