Moskow (ANTARA) - Sedikitnya 101 orang terluka akibat kembang api pada malam perayaan Tahun Baru, kata Kementerian Kesehatan Filipina pada Jumat.
"Hingga Jumat pukul 6 pagi, kami menerima laporan bahwa ada 101 korban luka di seluruh negeri akibat kembang api," kata Kemenkes Filipina di media sosial.
Data tersebut diperoleh dari fasilitas kesehatan, kata kementerian tersebut. Sebagian besar korban disebutkan berusia di bawah 19 tahun, dan insiden itu paling sering terjadi di wilayah metropolitan.
Baca juga: Satpol PP awasi penjualan kembang api di Mataram jelang Tahun Baru 2025
Menurut Kemenkes, korban luka paling banyak disebabkan oleh peluncuran kembang api ilegal. Tindakan itu dapat menyebabkan amputasi, kebutaan, kehilangan pendengaran, dan pada sejumlah kasus dapat berujung kematian, kata Kementerian menambahkan.
Baca juga: Satpol PP Bali periksa FINNS soal atraksi kembang api
Departemen Kesehatan Filipina terus memantau situasi tersebut dan memperingatkan masyarakat soal penggunaan kembang api, menurut pernyataan tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA