Jakarta (Antaranews NTB) - Direktur Eksekutif LSM Indonesia AIDS Coalition (IAC) Aditya Wardhana meminta pemerintah untuk mendorong dua BUMN yakni Kimia Farma dan Indofarma Global Medika agar mau mengikuti lelang terbatas dan menurunkan harga jual obat penderita HIV AIDS.
Obat yang dimaksud adalah obat Antiretroviral Fixed Dose Combination jenis Tenofovir, Lamivudin, Efavirens (ARV FDC TLE).
Pasalnya program pengadaan obat ARV TLE yang melibatkan dua peserta tender yakni Kimia Farma dan Indofarma pada 2018, gagal terlaksana karena tidak menemukan titik temu harga dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan.
Selain itu pihaknya juga meminta agar dua BUMN ini bersedia menurunkan harga obat.
Selama ini, kata dia, kedua perusahaan BUMN ini mendapatkan keuntungan besar dari penjualan obat ARV TLE ini.
"Obat yang di pasaran Internasional bisa didapatkan dengan harga Rp112.000, tapi dijual dengan harga Rp404 ribu oleh Kimia Farma kepada pemerintah," katanya.
Aditya mengatakan, tingginya keuntungan yang diperoleh Kimia Farma itu telah menyebabkan pemborosan uang negara sebesar kurang lebih Rp210 milliar setiap tahunnya.
"Jika harga bisa ditekan, maka potensi efisiensi ini bisa digunakan untuk menambah pasien ODHA sebanyak 150 ribu hingga 200 ribu orang yang mendapatkan akses obat ARV TLE ini," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pabrikan lain untuk ikut terlibat dalam proses pengadaan obat ARV TLE ini.
"Agar iklim kompetisi sehat dan tidak dimonopoli," tuturnya.
Berita Terkait
Pada 2023 ada 808 ribu kasus TBC Sensitif Obat
Kamis, 4 April 2024 19:25
Cara kurangi risiko usus buntu
Selasa, 27 Februari 2024 10:55
Organisasi Kesehatan Dunia menerbitkan informasi cepat obat pencegah TBC
Minggu, 18 Februari 2024 8:37
AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 12:05
Polresta Mataram ungkap peredaran obat keras Hexymer di marketplace
Kamis, 1 Februari 2024 16:27
Indonesia membidik pasar jamu dan obat tradisional Kamboja
Rabu, 31 Januari 2024 20:17
Pemanfaatan obat herbal untuk hewan kian masif di masyarakat
Rabu, 31 Januari 2024 12:53
Penderita diabetes perlu pahami dua hal sebelum coba pengobatan herbal
Sabtu, 20 Januari 2024 18:54