Mataram, NTB (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Barat menyiapkan pasar murah untuk mendongkrak gairah belanja masyarakat agar pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat bergerak sesuai koridor dengan tingkat inflasi tahunan ideal sebesar 1-2 persen.
"Inflasi Nusa Tenggara Barat ada di nol koma, artinya masyarakat agak kurang belanja. Mudah-mudahan nanti di Ramadhan kondisi agak membaik," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti saat ditemui di Mataram, NTB, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi bulan ke bulan sebesar 0,55 persen pada Januari 2025. Sedangkan, inflasi tahunan berada pada angka 0,68 persen.
Baca juga: Pasar murah digelar di Lombok Tengah jaga harga bahan pokok naik
Nelly mengatakan pihaknya menggelar pasar murah selama 20 hari saat Ramadhan sebagai upaya mengendalikan harga-harga komoditas yang merangkak naik, sekaligus mendongkrak daya beli masyarakat.
Menurutnya, pasar murah dilakukan ke setiap desa, namun kegiatan itu tergantung dengan anggaran yang dimiliki oleh kabupaten/kota. Pemerintah Provinsi NTB menyelenggarakan pasar murah di kawasan Mataram Mall.
"Kabupaten/kota sedang mendesain itu (pasar murah) dan baru Kabupaten Bima yang melaporkan menyiapkan subsidi. Kalau kabupaten lain belum, beda-beda cara," kata Nelly.
Pada 25 Februari 2025, Dinas Perdagangan NTB melakukan pemantauan pasar murah yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Mataram yang berlokasi di Kantor Lurah Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
Baca juga: Cegah inflasi, pasar murah digelar di Lombok Tengah
Pasar murah itu menghadirkan para distributor dan usaha, mikro, kecil menengah (UMKM), serta beberapa binaan pemerintah daerah. Masyarakat antusias berbelanja kebutuhan pokok di pasar murah tersebut.
Pemerintah menjual beras Ramos ukuran lima kilogram seharga Rp71 ribu, beras Polosan Rp65 ribu, Minyakita Rp15 ribu per liter, bawang merah Rp22 ribu per kilogram, bawang putih Rp44 ribu per kilogram, telur besar Rp50 ribu per karpet, telur sedang Rp45 ribu per karpet, telur kecil Rp35 ribu per kilogram, dan gula pasir Rp17.500 per kilogram.
Pasar murah juga menjual aneka kebutuhan pangan lain, seperti sayuran, olahan ikan dan daging, sabun, serta mie instan.
Kondisi stok (pangan) Nusa Tenggara Barat aman menghadapi Ramadan, harga juga masih stabil. Stabil saya katakan karena tidak ada yang naik terlalu signifikan," sebut Nelly.
Baca juga: Tekan inflasi, Pasar murah digelar secara berkala di Kota BimaBaca juga: Jelang Ramadhan, Pasar murah digelar di Lombok Tengah
Baca juga: Pasar murah di NTB diperbanyak jaga inflasi jelang Ramadhan