Pasca Dompu darurat rabies, Mataram tingkatkan eliminasi anjing liar

id anjing liar

Pasca Dompu darurat rabies, Mataram tingkatkan eliminasi anjing liar

Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) menyuntikan vaksin rabies ke anjing peliharaan milik warga di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakarta, Selasa (8/1/2019). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras) (1)

Setelah adanya kasus di Kabupaten Dompu, kegiatan eliminasi dalam sebulan ditingkatkan.
Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli menyatakan pasca Kabupaten Dompu dinyatakan darurat rabies maka kegiatan program eliminasi hewan pembawa rabies ditingkatkan.

Program eliminasi HPR terutama jenis anjing liar ini, aktif dilakukan setiap tahun sekali sebulan. Namun, setelah adanya kasus di Kabupaten Dompu, kegiatan eliminasi dalam sebulan ditingkatkan.

"Sejak Januari sampai saat ini, kita sudah melakukan sekitar 6 kali kegiatan eliminasi anjing liar, dengan jumlah anjing yang dieliminasi dalam satu kali kegiatan mencapai 10-20 ekor," katanya di Mataram, Senin.

Kegiatan eliminasi anjing liar akan terus ditingkatkan, apalagi indikasi anjing liar yang tertular semakin banyak sehingga perlu dilakukan penekanan untuk mengendalikan jumlahnya.

"Anjing-anjing yang sudah kita eliminasi, akan dibawa ke tempat pembuangan akir (TPA) sampah di Kebon Kongok Lombok Barat dan dimusnahkan dengan cara ditimbun," katanya.

Menurutnya, penanganan HPR dengan cara eliminasi ini dinilai lebih efektif dan cepat dibandingkan dengan sistem steril yang sudah pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Sistem steril sangat sulit karena kita harus melakukan penangkapan terhadap anjing-anjing liar dan dampaknya hanya pengurangan populasi itupun lambat, sementara dalam kondisi saat ini kita butuh penangan cepat sehingga eliminasi menjadi solusinya," ujarnya.

Mutawalli mengatakan, sebagai upaya antisipasi mewabahnya virus rabies, Dinas Pertanian juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui kelurahan maupun media cetak, agar masyarakat juga bisa waspada saat berinteraksi dengan HPR.

Selain itu, pihaknya menyarankan kepada masyarakat yang memiliki HPR kesayangan untuk datang ke Puskesmas Hewan di Selagas untuk memberikan vaksin kepada HPR mereka.

"Pemberian vaksin kepada hewan kesayangan itu diberikan secara gratis, karenanya masyarakat jangan ragu untuk datang agar kita bisa terhindar dari penyakit rabies," ujarnya.

Sementara, tambah Mutawalli, masyarakat yang terkena gigitan HPR segera datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat, bisa juga langsung ke Puskeswan Selagalas.