Tiga kelurahan di Mataram zona merah DBD

id DBD

Tiga kelurahan di Mataram zona merah DBD

Ilustrasi. (1)

Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menetapkan tiga kelurahan berstatus zona merah kasus demam berdarah dengue (DBD), karena mendominasi jumlah kasus dari 108 total kasus DBD saat ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Rabu mengatakan tiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Saptamarga, Jempong dan Kelurahan Monjok.

"Tiga kelurahan itu kami tetapkan sebagai zona merah, karena dari evaluasi data penderita DBD sebanyak 108, rata-rata berasal dari tiga kelurahan itu," katanya.

Usman mengakui, jumlah kasus DBD di awal 2019 meningkat signifikan dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2018. Dimana, jumlah kasus DBD saat in tercatat 108 kasus, dengan satu korban meninggal.

Sementara pada tahun sebelumnya jumlahnya hanya setengah dan tidak ada kasus kematian.

"Sedangkan, 107 kasus DBD lainnya hingga saat ini dinyatakan sebagian besar sudah sehat dan sisanya masih ada yang dirawat di rumah sakit," katanya.

Di sisi lain, Usman mengakui upaya sosialisasi dan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat serta kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan para kader serta aparat terkait gagal dan perlu digalakkan lagi.

Oleh karena itu, katanya, peran aktif masyarakat melakukan pemberasantasan sarang nyamuk (PSN) sangat penting sebab dengan tenaga yang sangat terbatas masyarakat tidak dapat mengandalkan pemerintah, apalagi hanya dengan mengandalkan "fogging" atau pengasapan.

"Fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, dan itu kurang efektif. Selama jentiknya masih ada, perkembangbiakan nyamuk akan terus terjadi," katanya.

Apalagi, dengan masuknya musim pancaroba bisa memudahkan berkembangbiaknya jentik nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit DBD, sehingga tren peningkatan kasus DBD diprediksi akan terus terjadi.

"Dari proses identifikasi yang telah dilakukan tim kami ke rumah penderita DBD yang positif rata-rata ditemukan juga postitif terdapat jentik nyamuk aedes aegypti. Untuk itu, kami berharap setiap keluarga menggalakkan PSN dan PHBS," kata Usman lagi.