Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengajak warga menggencarkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4 Plus sebagai upaya menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota ini.
"Kasus DBD di Mataram saat ini cukup tinggi, karena itu harus segera diantisipasi dengan melakukan PSN mulai dari tingkat lingkungan," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram mencatat kasus DBD saat ini sedang berada pada puncaknya, dengan total kasus dari Januari sampai sekarang mencapai 280 lebih dan satu diantaranya meninggal dunia.
Baca juga: Kasus DBD di Mataram meningkat, satu orang meninggal dunia
Kondisi itu terjadi karena faktor anomali cuaca yang tidak bisa diprediksi, sehingga masyarakat harus terus waspada terhadap berbagai potensi gangguan kesehatan baik itu DBD, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), maupun penyakit-penyakit lainnya.
"Kasus DBD yang mencapai hampir 300 itu perlu jadi atensi kita bersama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan melalui PSN 4 Plus," katanya.
Empat Plus yang dimaksudkan meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan memantau jentik secara berkala.
Baca juga: Cegah DBD, Dinkes gencarkan pemberantasan sarang nyamuk di Kota Mataram
Selain itu Dinkes juga melakukan penanganan dengan teknis pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa dan tidak bisa membunuh jentik nyamuk.
"Karena itu kelurahan harus bergerak bersama lingkungan bergotong royong melakukan PSN 4 Plus sebagai antisipasi penyebaran nyamuk DBD akibat anomali cuaca," katanya.
Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan mengatakan saat pihaknya sedang menggencarkan kegiatan edukasi kesehatan masyarakat melalui 11 puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya memelihara kesehatan sendiri.
"Tim promosi kesehatan di 11 puskesmas se-Kota Mataram kini aktif memberikan edukasi ke masyarakat agar segera berobat ketika mengalami gangguan kesehatan," katanya.
Baca juga: Putus penyebaran DBD, Disdik Mataram gencarkan PSN di sekolah
Apalagi, lanjut Emirald, 11 puskesmas se-Kota Mataram saat ini sudah memiliki alat untuk mendiagnosis DBD lebih cepat sehingga pasien bisa segera ditangani dengan cepat dan tepat.
"Jadi kita bisa meminimalkan berbagai potensi dampak dari gigitan nyamuk Aedes aegypti," katanya.
Di sisi lain, lanjut Emirald, dalam kegiatan edukasi kesehatan, masyarakat juga diajak menerapkan langkah yang paling efektif untuk menjaga kesehatan masyarakat adalah menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan melakukan Gerakan PSN 4 Plus.
"Jadi sekarang gerakan PSN tidak lagi plus 3M tapi 4M, karena kalau fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa," katanya.
Baca juga: Kasus DBD di Mataram alami peningkatan