Menkes sasar 200 ribu sekolah lakukan CKG mulai Juli

id Menteri Kesehatan,Budi Gunadi Sadikin,CKG,Cek Kesehatan Gratis,CKG sekolah

Menkes sasar 200 ribu sekolah lakukan CKG mulai Juli

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat berbicara dalam sesi diskusi mengenai kesehatan di Jakarta, Sabtu (17/5/2025). ANTARA/Setyanka Harviana Putri

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana menjangkau siswa di 200 ribu sekolah untuk melakukan cek kesehatan gratis (CKG) mulai tahun ajaran baru atau Juli mendatang guna mengejar percepatan target hingga 300 ribu orang per hari.

Dalam sesi diskusi mengenai kesehatan di Jakarta, Sabtu, Menkes menyebutkan bahwa program CKG yang sudah berjalan sejak Februari lalu telah menjangkau 5,8 juta warga.

"Saya masih kurang targetnya, itu sebabnya di bulan Juli kita lakukan cek kesehatan gratis di sekolah. Dua ratus ribu sekolah. Kita rencana lakukannya di 10 ribu Puskesmas," kata Menkes.

Budi menjelaskan realisasi CKG saat ini per harinya menembus 180 ribu orang, atau sekitar 4 juta orang per bulan. Dengan perhitungan tambahan 28 juta orang yang melakukan CKG hingga Desember mendatang, Budi menilai cakupan tersebut masih kurang mengejar target yang diinginkan Presiden, yakni agar seluruh warga di Indonesia melakukan CKG.

Oleh karena itu, pemerintah memperluas cakupan target dengan menyasar ke sekolah-sekolah.
Baca juga: Kemenkes mendorong produksi alkes dalam negeri masuk pasar dunia

Menurut Budi, CKG merupakan program terbesar yang dilakukan pemerintah karena menjangkau hingga 280 juta orang, dibandingkan dengan program MBG yang menyasar 82,9 juta orang per tahun.

Baca juga: RSUD Ruslan: Sebuah penghormatan bagi peletak fondasi kesehatan di Kota Mataram

"Semuanya harus kita sentuh, mulai dari lahir sampai wafat. Sekarang 180 ribu (orang). Saya masih mau ngejar kalau bisa naik sampai rata-rata 300 ribu per hari," kata Budi.

Ia menambahkan bahwa CKG berperan penting untuk mendeteksi dini penyakit seseorang, karena warga akan dicek mulai dari lingkar perut dan lainnya. Menurut Budi, pengobatan akan lebih murah jika seseorang sudah melakukan deteksi dini terhadap potensi penyakit yang diidapnya.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.