Badung, Bali (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) akan menyerahkan Penghargaan Kalpataru Lestari kepada pejuang lingkungan penerima Kalpataru sebelumnya yang tetap konsisten dan setia melakukan langkah pelestarian.
"Kita sudah 45 tahun, kita tidak hanya bekerja sendiri, sehingga kita harus menguatkan jejaring, harus mereplikasi praktik baik serta penyusunan rekomendasi strategis," kata Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kementerian LH/BPLH Rosa Vivien Ratnawati dalam Sarasehan 45 Tahun Kalpataru di Kuta, Bali, Rabu.
Dia menjelaskan sejak dimulai pada 1980 Penghargaan Kalpataru sudah menghasilkan 428 pahlawan lingkungan sampai dengan 2024. Sebagai bentuk apresiasi, Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq kemudian menginstruksikan pemberian Kalpataru Lestari kepada yang konsisten melakukan aksi lingkungan.
Baca juga: Pertamina-TCC Nipah NTB meraih penghargaan Kalpataru 2024
"Para pemenang Kalpataru itu punya sesuatu, individu yang berbeda dari orang Indonesia lainnya. Menjaga lingkungan, terjun ke lumpur, nanam pohon, kemudian ada juga yang menjaga hutan, bekerja dengan sampah dan itu konsisten," tutur Vivien
Rencananya penghargaan itu akan diberikan kepada 12 orang yang memenuhi sejumlah kriteria, termasuk lima tahun bekerja secara konsisten melestarikan lingkungan sampai saat ini, melakukan peningkatan kegiatan mereka, dan mereplikasi kegiatan pelestarian itu di tempat lain.
Baca juga: Tim verifikasi Kalpataru tinjau dua nominator
Penghargaan itu sendiri akan diberikan oleh Menteri LH kepada para penerima penghargaan saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang akan dilaksanakan pada Kamis (5/6).
Penghargaan Kalpataru diberikan kepada untuk individu atau kelompok yang berjasa dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Penghargaan itu terbagi dalam empat kategori yaitu perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan, dan pembina lingkungan.