Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Chili untuk Indonesia Mario Ignacio Artaza berharap Indonesia dapat memberikan dukungan formal atas usulan Chili terkait menjadikan kota pelabuhan Valparaiso di Chili sebagai sekretariat Perjanjian Biological Diversity Beyond National Jurisdiction (BBNJ).
“Chili telah meminta dukungan formal dari Indonesia agar kota pelabuhan Valparaiso menjadi sekretariat Perjanjian BBNJ, yang merupakan perjanjian berwawasan ke depan yang salah satu bidangnya adalah pelindungan laut lepas,” kata Dubes Artaza dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Jumat (13/6).
Perjanjian “Biological Diversity Beyond National Jurisdiction” (BBNJ) adalah perjanjian internasional yang mengatur konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati laut di luar yurisdiksi nasional (ABNJ), yaitu di laut lepas dan dasar laut yang bukan milik negara manapun.
Perjanjian BBNJ menjadi perjanjian pelaksanaan ketiga untuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS).
Menurut informasi di situs PBB, perjanjian tersebut membahas empat isu utama, yaitu sumber daya genetik laut, termasuk pembagian manfaat yang adil dan merata; langkah-langkah seperti alat pengelolaan berbasis wilayah, termasuk kawasan lindung laut; penilaian dampak lingkungan; dan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi kelautan.
Dia juga menyebutkan bahwa Indonesia mengundang Chili untuk berpartisipasi dalam sebuah pertemuan terkait rumput laut, menekankan bahwa rumput laut sangat penting bagi ekosistem di lautan karena spesies menggunakannya untuk tumbuh, makan, dan bereproduksi.
Mengenai hubungan maritim lainnya antara Indonesia dan Chili, Dubes Artaza mengatakan bahwa kapal Esmeralda asal Chili akan tiba di Jakarta pada 13 Juli 2025 dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Chili.
Baca juga: Chili dapat membantu RI terkait program MBG
Dubes Artaza menjelaskan, kunjungan kapal Esmeralda tidak hanya dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik, tetapi juga bertepatan dengan peringatan 125 tahun kunjungan kapal pelatihan pertama Amerika Latin ke Indonesia.
Dubes Chili itu pun kemudian memperlihatkan buku berjudul “Puente de Oro” (Bridge of Gold/Jembatan Emas) yang menjelaskan tentang kapal bernama “Baquedano” asal Chili yang tiba di Batavia pada 1900.
Dia melanjutkan, selama kunjungan kapal Esmeralda di Jakarta, pihak Chili akan menyelenggarakan pertemuan pertama perwira Angkatan Laut perempuan dari Indonesia dan Chili.
Menurutnya, mereka akan saling bertukar pengalaman tentang bagaimana rasanya menjadi seorang perwira dan juga memiliki kesempatan untuk memimpin, menjadi komandan sebuah kapal Angkatan Laut.
Baca juga: Chiki Fawzi merilis lagu kolaborasi dengan Vira Talisa dan Meda Kawu
Kru kapal Esmeralda juga akan mengunjungi Sekolah Republik Chili dan berencana untuk menjelajahi Jakarta untuk mengetahui bagaimana rasanya tinggal di Jakarta.
Dubes Artaza pun menegaskan bahwa kunci untuk masa depan Indonesia dan Chili dapat dimulai dari hubungan maritim kedua negara, menekankan pentingnya agar kedua negara mampu mempererat hubungan untuk mengatasi kemiskinan dan menjadi lebih maju.