KKP jadikan Kalamo Biak percontohan Kampung Nelayan MP

id KKP,Kalamo Biak,Papua,Kampung Nelayan Merah Putih

KKP jadikan Kalamo Biak percontohan Kampung Nelayan MP

Dokumentasi - Tiga orang sedang memasukan ikan ke dalam tempat pembekuan. ANTARA/HO-Humas KKP

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Kalamo Biak di Papua sebagai percontohan Kampung Nelayan Merah Putih untuk mendorong pemberdayaan nelayan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir secara menyeluruh.

Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya Trian Yunanda dalam keterangan di Jakarta, Minggu mengatakan bahwa saat ini Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua, akan direplikasi menjadi percontohan dalam pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) pada tahun 2025.

Dia menyampaikan, KNMP merupakan pengembangan Kalamo, dengan anggaran yang disiapkan tiap lokasi sebesar Rp22 miliar.

"Ini merupakan atensi dari Presiden RI (Prabowo Subianto) untuk mendorong produktivitas masyarakat perikanan yang berkelanjutan serta mengubah wajah kampung nelayan menjadi lebih tertata dan modern,” kata Trian.

Diketahui, Kampung Nelayan Kalamo Biak kembali mengirim kontainer berisi ikan beku sebanyak 16 ton ke Semarang, Jawa Tengah.

Menurutnya, pengiriman kembali ikan ke Pulau Jawa membuktikan program unggulan KKP yang kini dikembangkan menjadi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), mampu meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan secara berkelanjutan.

Baca juga: Peran anak muda potensial tumbuhkan budidaya perikanan inovatif

Pengiriman ikan periode itu tidak butuh waktu lama, hanya selang dua minggu dari pengiriman sebelumnya. Total nilai pengiriman ikan menyentuh Rp400 juta, yang didominasi oleh ikan tuna, marlin, cakalang, serta jenis ikan karang.

Sementara itu, Ketua Koperasi Desa Samber Binyeri Maju (KSBM) Adam Mampioper, mengungkapkan, hasil tangkapan nelayan cukup banyak sehingga kapasitas gudang beku di Kalamo cepat terpenuhi.

“Adanya gudang beku ini memudahkan penyimpanan dan distribusi ikan tangkapan nelayan. Selain itu juga berkat upaya pendampingan pemerintah dan mitra PT Perikanan Nusantara Jaya yang tidak kenal lelah membantu kami para nelayan Kalamo Samber-Binyeri,” ujarnya.

Baca juga: Menteri KKP Trenggono tekankan pentingnya pengawasan efektif di sektor perikanan

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif mengapresiasi capaian positif yang ditorehkan KSBM sebagai tulang punggung ekonomi pesisir dalam mengelola Kalamo Biak dengan dukungan kelembagaan dan strategi pasar yang baik.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor kunci yang dapat terus mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap, di antaranya ketersediaan sarana penangkapan yang memadai.

Selain itu, dukungan fasilitas rantai dingin (cold chain), pendampingan teknis dan manajemen usaha, kepastian akses pasar dan kemitraan usaha, kepatuhan terhadap pengelolaan perikanan berkelanjutan

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut kampung nelayan tradisional terus didorong menjadi lebih modern untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya.

Program untuk merealisasikan tujuan tersebut salah satunya Kampung Nelayan Modern yang kini bertransformasi menjadi Kampung Nelayan Merah Putih.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.