Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mengapresiasi dukungan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, yang mengimplementasikan program pemerintah Sekolah Rakyat di lingkungan kampus.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan dan keterlibatan aktif dari Unesa, Kementerian Sosial, serta pemerintah daerah. Sekolah Rakyat adalah contoh nyata bagaimana kampus dapat mengambil peran strategis dalam pengentasan kemiskinan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/7).
Oleh sebab itu, dia memandang bahwa kolaborasi tersebut harus terus diperkuat, dan melakukan replikasi di wilayah lain Indonesia. Menurut dia, hal tersebut perlu mengingat Sekolah Rakyat bermanfaat untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas dan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut usai mengunjungi Sekolah Rakyat Kampus Unesa pada Jumat (18/7), sebagai momentum evaluasi dan penguatan strategi ke depan agar program-program pemberdayaan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Menko PM memastikan siswa Sekolah Rakyat benar-benar tak mampu
Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Kampus Unesa Prapti Wardana mengungkapkan di sekolahnya saat ini terdapat sekitar 100 siswa dalam empat rombongan belajar dengan guru berjumlah 17 orang.
Baca juga: Ratas dengan Presiden bahas bansos hingga Sekolah Rakyat
“Para siswa berasal dari Kota Surabaya yang berada dalam desil 2-3. Para siswa juga tinggal di asrama yang berada di dalam Kampus Unesa,“ jelasnya.
Adapun program Sekolah Rakyat telah dimulai di berbagai daerah di tanah air pada 14 Juli 2025.