Revitalisasi sekolah terdampak banjir di Kota Mataram capai 80 persen

id Dinas Pendidikan,Kota Mataram,revitalisasi sekolah

Revitalisasi sekolah terdampak banjir di Kota Mataram capai 80 persen

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Syarafudin. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, program revitalisasi enam sekolah tingkat SMP yang terdampak banjir 6 Juli 2025, rata-rata sudah mencapai 80 persen.

"Laporan sementara, enam sekolah terdampak banjir yang direvitalisasi oleh pemerintah pusat sudah mencapai 80 persen," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Syarafudin di Mataram, Senin.

Ia mengatakan, sebanyak enam SMP terdampak banjir yang diperbaiki pemerintah pusat itu meliputi SMP Negeri 16 Mataram dengan capai 79 persen, SMP Negeri 20 capaian 85 persen dan SMP Negeri 22 Mataram yang ada di Sandubaya realisasi 80 persen.

Kemudian SMP Negeri 21 Mataram di Kecamatan Sekarbela mencapai 80 persen, selanjutnya SMP Negeri 11 Mataram capai 98 persen dan SMP Negeri 6 Mataram sudah mencapai 90 persen.

Pengerjaan revitalisasi itu dilakukan langsung oleh pemerintah pusat dengan sistem swakelola kementerian sehingga semua kegiatan administrasi dan lainnya di tangani pemerintah pusat dan anggarannya langsung ke sekolah.

Baca juga: Pemerintah kucurkan Rp100 miliar untuk revitalisasi sekolah di Lombok Tengah

Bahkan semua proses termasuk PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) langsung dari kementerian, dan untuk proses pencairan anggaran langsung ke sekolah dan pelaksanaan sepenuhnya dari kementerian.

"Kami bertugas sebagai tim pemantau dan monitoring. Karena itu, kami tidak bisa merinci satu persatu anggaran kegiatan revitalisasi masing-masing sekolah," katanya.

Tapi, tambahnya, besaran bantuan anggaran yang didapatkan masing-masing sekolah kemungkinan bervariasi karena disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat kerusakan sekolah masing-masing.

Di sisi lain, Syarafudin mengatakan, selain dilakukan rehabilitasi dengan menggunakan anggaran pemerintah pusat, pemerintah daerah juga memberikan anggaran pendamping melalui APBD perubahan 2025, untuk beberapa sekolah yang terdampak banjir.

Misalnya untuk di SMP Negeri 16, 20, dan 21, daerah memberikan dukungan untuk tembok keliling agar sekolah tersebut tidak kembali terendam banjir dan khusus di SMP Negeri 21 dilakukan juga untuk rehabilitasi laboratorium.

"Sedangkan anggaran rehabilitasi untuk ruang kelas dan fasilitas lainnya dilakukan dengan anggaran pemerintah pusat," katanya.

Baca juga: Sebanyak 100 sekolah di Pulau Lombok direvitalisasi dengan dana APBN

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.