Mataram (ANTARA) - Konsul Indonesia di Vanimo, Papua Nugini (PNG), Abraham Lebelauw, mengakui ada 20 wni yang sempat ditahan tentara PNG sekembali mereka dari Vanimo.
"Memang benar ada 20 WNI yang sempat ditahan mereka saat mereka melintas di pos tentara di Wutung karena tidak memiliki surat-surat keimigrasian.
Insiden yang terjadi Minggu (9/6) itu berawal saat mereka memenuhi undangan ibadah dari pendeta di Vanimo," kata Lebelauw kepada ANTARA, Rabu.
Dia katakan, ke 20 WNI yang bermukim di Doyo, Kabupaten Jayapura, itu masuk ke Vanimo dengan menggunakan angkutan umum milik warga PNG dari Wutung, perbatasan Indonesia-PNG dan saat naik mereka diberitahu supir bisa ke PNG tanpa menggunakan dokumen keimigrasian.
Awalnya mereka lolos dari pos tentara PNG yang berada sekitar 500 meter dari perbatasan Indonesia-PNG namun saat hendak kembali mereka ditahan, kata Lebelauw yang mengaku saat ini berada di Jakarta, sesaat setelah ditahan ada yang melaporkan insiden itu ke Konsulat Indonesia di Vanimo.
Negoisasi cukup alot karena ke 20 WNI tidak ada yang memiliki dokumen keimigrasian, namun akhirnya dibebaskan dan diantar ke perbatasan dengan pengawalan tentara PNG.
“Kasus itu bukan yang pertama namun pihaknya berharap tidak ada lagi kasus serupa mengingat bagi WNI yang tidak memiliki pas lintas batas yang hanya diberikan kepada mereka yang memiliki hubungan persaudaraan dengan warga PNG, harus menggunakan paspor yang dilengkapi dengan VISA,” kata dia.
Konsul Indonesia di Vanimo mengaku, walaupun Indonesia sudah memberlakukan bebas visa bagi wn PNG namun negara tersebut tetap memberlakukan visa bagi wni yang akan berkunjung ke PNG.
"Karena itu mereka sangat berhadap agar wni yang hendak ke PNG mematuhi peraturan yang berlaku di negara tetangga sehingga tidak mendapat hambatan," kata dia.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56