Mataram segera luncurkan pemanfaatan Kartu Identitas Anak

id mataram,kia,dukcapil

Mataram segera luncurkan pemanfaatan Kartu Identitas Anak

Ilustrasi. Warga menunjukkan Kartu Identitas Anak (KIA). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.

Mataram (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dalam waktu dekat meluncurkan pemanfaatan kartu identitas anak (KIA) untuk mendapatkan potongan harga di pusat perbelanjaan dan permainan tertentu.

"Jadi setiap anak yang memiliki KIA, akan mendapat potongan harga pada beberapa perusahaan swasta yang telah menjalin kerja sama dengan kami," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, Chairul Anwar di Mataram, Rabu.

Saat ini, lanjutnya, Disdukcapil telah bekerja sama dengan lima pengelola perusahaan swasta antara lain Toko Buku Gramedia, kolam renang kura-kura, "time zone", toko sandal dan sepatu Cakar Mas.

"Kerja sama kami lakukan, dengan memberikan diskon bagi anak yang sudah memiliki KIA. Pemanfaatan KIA pada perusahaan yang sudah kita kerjasamakan itulah yang akan kita canangkan agar menjadi magnet bagi masyarakat lain," katanya.

Diharapkan dengan adanya program kerja sama yang memberikan diskon tersebut bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat lainnya agar mau segera memngurus persyaratan penerbitan KIA.

"Peluncuran pemanfaatan KIA yang kami rencanakan di SLB Rembiga, Kecamatan Selaparang, sebagai salah satu upaya meningkatkan kepemilikan KIA," katanya lagi.

Ia mengatakan, KIA berfungsi sama dengan kartu tanda penduduk (KTP), bedanya KIA diterbitkan mulai usia 0-H-1 usia 17 tahun. Pasalnya, setelah anak tepat berusia 17 tahun secara otomatis akan mendapatkan KTP elektronik yang berlaku seumur hidup.

Berdasarkan data Disdukcapil, penerbitan KIA sampai saat ini tercatat sekitar 52 ribu dari potensi sekitar 101 ribu.

"Asal syarat lengkap sehari KIA bisa langsung jadi. Upaya lain, penerbita KIA kita gandeng dengan penerbitan akta kelahiran," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dukcapil Kota Mataram Hasmin sebelumnya mengatakan, program KIA telah dimulai sejak tahun 2016.

"Animo masyarakat terhadap kepemilikan KIA sebenarnya cukup tinggi, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini Dukcapil belum fokus melakukan sosialiasi," katanya.

Selama ini, katanya, pihaknya terkesan pasif dalam arti hanya mencetak sesuai dengan jumlah permohonan dari masyarakat, setelah dicanangkan tahun 2016 dan mencetak secara masal kepada siswa tingkat SD dan SMP.

"Kami terkesan pasif, sebab saat itu kita masih fokus menuntaskan program KTP elektronik yang menjadi program prioritas nasional apalagi mesin cetak KIA juga menggunakan mesin cetak KTP elektronik," kata Hasmin mejelaskan.

Oleh karena itulah, tahun 2019 ini menjadi tahun mengoptimalkan pelaksanaan program penerbitan KIA sebagai salah satu kartu wajib yang harus dimiliki setiap anak di Mataram.