Jayapura (ANTARA) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah almarhum Praka Anumerta Sirwandi M. Zahidillah, anggota Yonif RK 751/VJS yang gugur akibat ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pada Jumat (16/8) lalu.
Penghormatan terakhir itu dilakukan Pangdam Cenderawasih saat upacara tradisi persemayaman jenazah yang digelar di Markas Komando (Mako) Yonif RK 751/VJS di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu.
Selanjutnya digelar upacara pelepasan jenazah yang dipimpin oleh Danrem 172/PWY Kolonel Inf J. Binsar Sianipar selaku inspektur upacara.
Sirwandi M. Zahidillah sebelumnya berpangkat Prajurit Satu (Pratu) dan kini berpangkat Prajurit Kepala (Praka) Anumerta, atau mendapatkan penghargaan atas dedikasi dan pengorbanannya dalam melaksanakan tugas negara, yaitu kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengatakan, Praka Anumerta Sirwandi merupakan korban penghadangan KKSB disertai tembakan sporadis di sekitar Km 39 jalan Trans Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Jumat (16/8) sekitar pukul 15.30 WIT.
Prajurit TNI AD kelahiran 24 April 1996 itu menderita luka tembak di dada dan menembus perut hingga akhirnya meninggal dunia di ruang ICU RSUD Wamena setelah mendapatkan tindakan medis dan menjalani operasi, pada Sabtu (17/8) sekitar pukul 21.35 WIT.
"Jenazahnya kemudian dievakuasi dari RSUD Wamena ke Mako Yonif RK 751/VJS di Sentani, Jayapura. Selanjutnya jenazah disemayamkan di Mako Yonif RK 751/VJS sebelum diberangkatkan ke Lombok, Nus Tenggara Barat (NTB)," ujarnya.
Sesuai rencana, petang ini jenazah Praka Sirwandi diterbangkan menggunakan pesawat komersial dari Bandara Sentani menuju Bandara Sultan Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, pada Senin (19/8) pukul 08.45 Wita, jenazah putra dari pasangan Baharuddin dan Ramlah itu akan diterbangkan dari Makassar ke Bandara Internasional Lombok juga menggunakan pesawat komersial, untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Desa Selawing, Kecamatan Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Pihak pengantar, yakni Mayor Inf Rofi Irwansyah selaku Komandan Yonif RK 751/VJS dan Lettu Inf Rhizal Shanda Santoso selaku Danki D Yonif RK 751/VJS.
Insiden penembakan yang menewaskan prajurit TNI itu berawal dari konvoi kendaraan pengangkut logistik milik Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dari Yonif RK 751/VJS yang ditembaki secara sporadis oleh KKSB. Tembakan berasal dari dua arah, yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan.
Penembakan sporadis itu terjadi setelah dua unit kendaraan jenis Hilux yang baru selesai mengantar perbekalan untuk personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.
Dalam posisi terjepit, sebanyak 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan. Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit.
Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri. Setelah medan berhasil dikuasai, dua prajurit TNI dilaporkan menderita luka tembak. Pratu Pànji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada bagian dada dan perut.