FORUM REKTOR KAJI SISTEM DEMOKRASI UNTUK INDONESIA

id



Jakarta (ANTARA) - Forum rektor akan mengkaji model demokrasi yang paling sesuai untuk Indonesia, yaitu merupakan perpaduan unik antara masyarakat plural Indonesia dengan sistem pemerintahan yang menjamin kestabilan.

Usai diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Ketua Forum Rektor Edy Suandy Hamid mengatakan kajian akan dihasilkan dari Konferensi Kampus di Universitas Tangjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, 8 - 9 Januari 2009.

Konferensi itu akan dihadiri oleh sekitar 200 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia.

"Ini topik yang akan mendapat sorotan Forum Rektor dan akan kami sampaikan hasilnya kepada Presiden setelah konferensi untuk melakukan perubahan-perubahan politik dan sistem pemerintahan ke depan," jelas Edy.

Sistem demokrasi yang cocok untuk Indonesia menjadi topik yang dipilih Forum Rektor karena selama lebih dari 60 tahun Indonesia telah mencoba berbagai sistem politik dan pemerintahan namun sampai saat ini belum menemukan model yang tepat.

Indonesia pernah menganut sistem pemerintahan parlementer, semipresidensil dan presidensil kini. Sedangkan jenis masyarakat Indonesia yang amat plural mengarah kepada terbentuknya sistem multipartai.

Padahal, menurut Forum Rektor, sistem presidensil dan multipartai ibarat pasangan suami istri yang tidak cocok sehingga rumah tangga tidak selalu berjalan mulus.

"Ini yang harus dipikirkan, bagaimana dengan kebudayaan Indonesia yang plural mencari sistem demokrasi yang cocok. Multipartai tetapi ingin sistem pemerintahan yang menciptakan stabilitas," ujar Edy.

Menurut dia, Presiden memberikan respon positif terhadap upaya yang akan dilakukan Forum Rektor.

Presiden meminta Forum Rektor tidak hanya menanggapi masalah aktual yang terjadi di Indonesia, tetapi juga yang bersifat visioner seperti jenis peradaban yang akan dibangun oleh Indonesia pada masa depan. (*)