Jelang OKI ke Indonesia, hotel di Jakarta agar kantongi sertifikasi halal

id Talkshow pariwisata halal di Indonesia pada gelaran Sultan Halal Fest

Jelang OKI ke Indonesia, hotel di Jakarta agar kantongi sertifikasi halal

Talkshow pariwisata halal di Indonesia pada gelaran Sultan Halal Fest di Monumen Mandala Makassar, Sabtu (7/09/2019). ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

Mataram (ANTARA) -  Wakil Sekretaris Jendral DPD Indonesian Hotel General Manager Asosiation, Ali Hidayat mengungkapkan puluhan hotel di Jakarta agar telah tersertifikasi halal jelang Delegasi Organisasi Konfrensi Islam (OKI) datang ke Indonesia pada Oktober 2019.

"Ibukota Jakarta baru satu hotel yang tersertifikasi halal. Sedangkan Makassar jauh lebih siap dan lebih hebat untuk menyambut wisata halal," ungkapnya pada talkshow Sultan Halal Fest yang diadakan di Monumen Mandala Makassar, Sabtu.

Saat ini, Kota Makassar Sulawesi Selatan tercatat telah memiliki lima hotel yang memiliki sertifikasi halal. Kelima hotel tersebut ialah Hotel Claro, Pesonna Hotel, Dalton Hotel dan Al Madeera Makassar.



Hotel ini telah menyediakan minuman dan makanan halal. Ini membuktikan bahwa Makassar siap menyambut muslim friendly atau wisata halal yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Kelima hotel tersebut banyak mendapat pelanggan berasal dari kalangan pendeta karena tidak disediakan minuman keras dan makanannya terjamin bersih. Jadi, bukan hanya Muslim yang suka, bahkan non Muslim suka wisata halal," jelasnya

Saat ini, kata dia banyak hotel yang memburu sertifikasi halal. Sementara ASITA memiliki peran untuk mencapai target tersebut.

Sultan Halal Fest mengangkat tema, "Sulsel Perkuat Wisata Halal, Antisipasi Serangan Promosi Pariwisata Malaysia ke Indonesia". Pada talkshow itu, turut menghadirkan beberapa narasumber seperti Konsultan Halal Tourism Yus Wahadi dan Wakil Ketua Bidang Hukum ASITA Sulsel Abdullah.



Sementara, Konsultan Halal Tourism, Yus Wahadi merasa bangga sebab 90 persen penduduk Muslim di Indonesia mulai sadar akan pentingnya label halal dalam kehidupan.

Hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat yang memilih beralih dari bank konvensional untuk menggunakan jasa bank syariah.

Selain itu, tren penggunaan hijab kini telah banyak ditemui sejak 2010 telah terjadi transformasi. Kosmetik halal sudah mulai dikenal hingga perkembangan hotel syariah tumbuh di berbagai daerah.

"Jadi parwisata halal bukan hanya ada masjid atau makanan, tapi milenial friendly yakni tidak sulit mencari makanan halal, mau shalat ada masjid dan tersedia penunjuk arah shalat di mushallah," ujarnya.

Menurut Yus, Makassar masuk kategori ketiga wisata halal setelah Aceh dan Lombok. Oleh karena itu, agar potensi wisatawan masuk di Sulsel meningkat, promosi dari Dinas Pariwisata (Dispar) harus lebih gencar.