Jakarta (ANTARA) - Forum Rektor Indonesia (FRI) menilai perlunya penjelasan lebih detil mengenai RUU KUHP agar seluruh mahasiswa paham isinya secara mendalam dan menyeluruh.
"Karena banyak sekali kejadian kekurangpahaman atau informasi minim, dan ini sudah ditindaklanjuti oleh para rektor melakukan sosialisasi secara mandiri mengundang para perancang KUHP untuk memberikan penjelasan sehingga kita menempatkan mahasiswa itu setuju karena paham dan tidak setuju juga karena paham," kata Ketua FRI Yos Johan Utama di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis.
Yos bersama sejumlah rektor tergabung dalam FRI telah melakukan audiensi bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan itu, Yos mengajak seluruh pihak untuk menahan diri guna menciptakan suasana bangsa yang kondusif. Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu juga mengusulkan dibukanya ruang dialog konstruktif.
Selain itu Yos juga mengimbau mahasiswa untuk melihat RUU secara keseluruhan, tidak hanya sepotong-sepotong.
"Ada di belakangnya 'asbabul nuruj' dan 'asbabul nuzulnya'. Kalau seperti itu kita harus ada teori dan prinsip," kata Yos.
Dia juga menilai terkait UU KPK yang sudah disahkan, agar jika ada pihak yang mempermasalahkan maka dapat mengajukan sesuai konstitusional.
Sejumlah rektor yang turut dalam acara itu yakni Rektor Universitas Hasanudin Prof Dr Dwia Aries Tina, Rektor ITB Prof Dr Ir Kadarsah, serta Rektor IPB Dr Arif Satria.
Baca juga: Forum Rektor imbau semua pihak tahan diri tak keluarkan provokatif
Berita Terkait
FORUM REKTOR INDONESIA TERUS PIKIRKAN NASIB BANGSA
Jumat, 14 Januari 2011 8:35
FORUM REKTOR KAJI SISTEM DEMOKRASI UNTUK INDONESIA
Selasa, 5 Januari 2010 17:46
Polda NTB gunakan face recognition deteksi perusak DPRD saat aksi RUU Pilkada
Selasa, 29 Oktober 2024 15:57
Polda NTB tak tahan enam tersangka perusakan saat tolak RUU Pilkada
Jumat, 18 Oktober 2024 17:21
Kasus perusakan gerbang Kantor DPRD NTB saat demo mahasiswa naik penyidikan
Selasa, 1 Oktober 2024 16:39
Jumlah korban tewas unjuk rasa di Bangladesh jadi 211 orang
Minggu, 28 Juli 2024 11:15
Kampus bukan tempat represif sikapi pemukulan mahasiswa
Jumat, 23 Juni 2023 6:20
Mahasiswa membawa sajam saat unjuk rasa jadi anak asuh Kapolresta Mataram
Kamis, 22 September 2022 17:58