DISTRIBUSI BARANG DARI SURABAYA-MATARAM GUNAKAN PETI KEMAS

id

Mataram, 2/2 (ANTARA) - Distribusi barang dari Surabaya (Jawa Timur) ke Mataram (Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup lancar, tidak terganggu cuaca yang kurang bersahabat belakangan ini, karena menggunakan peti kemas.

Kepala Seksi Anfkutan Laut, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika NTB, M Sukardi, di Mataram, Selasa, mengatakan, hingga kini telah masuk 481 peti kemas dari Surabaya berisi berbagai jenis kebutuhan pokok, bahan bangunan dan barang-barang lainnya.

Ia mengatakan, satu kontainer barang tersebut berisi 1, 5 muatan truk, sehingga dari 481 peti kemas tersebut cukup banyak barang yang bisa diangkut secara aman dan lancar, dibandingkan dengan angkutan truk.

Dari 481 peti kemas yang masuk ke NTB memalui Pelabuhan Lembar, sebanyak 258 diantaranya keluar dalam keadaan kosong, artinya tidak ada barang yang diangkut menggunakan peti kemas tersebut ke Surabaya. Kini masih ada 222 peti kemas yang sedang dalam proses bongkar di Pelabuhan Lembar.

"Dengan penggunaan peti kemas tersebut distribusi barang dari dan ke NTB tidak terpengaruh gangguan cuaca dan ini cukup menunjang kelancaran barang dan jasa, ini akan berdampak positif terhadap upaya menekan angka inflasi di daerah ini," ujarnya.

Menurut Sukardi, penggunaan peti kemas untuk mengangkut barang dari Surabaya ke Mataram dimulai Desember 2008 dan menurut rencana peluncuran penggunaan peti kemas tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, H Badrul Munir, mengatakan, penggunaan peti kemas untuk pengangkutan barang dari Surabaya ke Mataram tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat terutama para pengusaha agar mereka memanfaatkan jasa pengangkutan barang tersebut.

"Saya sendiri dan wartawan tidak mengetahui penggunaan peti kemas, ini disebabkan kurangnya sosialisasi, karena itu saya minta agar segera disosialisasikan melalui media massa," ujarnya.

Menurut Badrul, kelancaran distribusi barang dan jasa tersebut akan cukup mendukung upaya untuk menekan angka inflasi yang cukup tinggi pada Januari 2010 yang mencapai 1,78 persen.(*)