Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Organisasi Ikatan Alumni Al-Azhar (OIA) Cabang Indonesia Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan harmonisasi keberagaman di era disruption 4.0 pada seminar kebangsaan di Universitas Kristen Indonesia di Jakarta.
Dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Senin, ulama yang biasa dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB) ini mengungkapkan bahwa keberagaman yang harmonis di Indonesia ini tidak lahir begitu saja. Harmonisasi dalam keberagaman ini adalah hasil perjuangan.
"Kita harus menyadari dalam bentuknya yang sekarang ini bukan terjadi yang tiba-tiba datang saja. Indonesia ini adalah akumulasi perjuangan sudut nusantara. Dengan khazanah kearifan lokal. Lalu lahirlah Indonesia. Yang memiliki perjalanan bangsa," terang TGB.
Ketua Umum Dewan Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (DT PBNW) yaitu organisasi Islam terbesar di NTB ini mengatakan bahwa UKI adalah kampus yang sangat dinamis dan ikut menjaga keberagaman dan harmonisasi di era disruption.
Ia menjelaskan, situasi dan kondisi generasi Indonesia yang hidup di era awal 2002 sangat jauh berbeda dibanding masa perjuangan fisik.
Mantan Gubernur NTB selama dua periode ini memaparkan proses harmonisasi dalam keberagaman yang terbentuk di Indonesia.
"Harmonasi itu adalah kata kerja. Indonesia ini lahir dari kata kerja. Lahir dari kerja kerja kolektif. Maka saya berharap generasi saat ini betul-betul memahami Indonesia bukan hasil pemberian tapi takdir yang diwujudkan oleh kerja kolektif. Maka saat ini merawat dan memajukan Indonesia membutuhkan kerja kolektif," tuturnya di mana hadir juga dalam acara tersebut, Staf Menristekdikti KH Abdul Wahid Maktub.
TGB mengungkapkan betapa beragamnya latar belakang pemikiran para 'founding fathers' di Indonesia, namun dapat bersatu dengan mengenyampingkan kepentingan kelompoknya.
"Kalau orang-orang madhzab pemikiran yang berbeda beda ini berkumpul dan berargumen untuk kepentingan kelompoknya dan kelompoknya paling benar. Maka tidak mungkin lahirlah Indonesia, namun, kita lihat tokoh bangsa yang beragam, meletakkan dasar negara Indonesia, mencari titik temu kesepakatan dan konsensus untuk kemaslahatan bangsa," jelas TGB.
Ulama lulusan Al-Azhar ini mengajak para peserta seminar yang hadir untuk mewarisi hasil kerjasama bangsa serta meningkatkan niat baik untuk menjaga keutuhan bangsa dalam keberagaman.
"Semua guratan tangan dan langkah kaki kita harus berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kalau tidak bisa berkontribusi minimal jangan melemahkan kekuatan bangsa Indonesia," katanya.
Direktur Kunci Institute M Kharisul Ilmi mengatakan, selain menguatkan SDM, lembaga ini sebagai wadah bagi anak muda Indonesia untuk terus merajut kebhinnekaan dan persatuan.
"Kunci Institute ingin mengajak generasi muda mencintai Indonesia dengan keberagaman. Perbedaan adalah intangible, kekayaan tak terlihat yang dimiliki Indonesia. Menjadi sebuah keharusan bagi anak bangsa merawatnya," kata Kharisul Ilmi.
Berita Terkait
Ribuan hadiri doa bersama untuk Ganjar-Mahfud bersama TGB di Lotim NTB
Senin, 5 Februari 2024 19:27
Terop kampanye TGB Ganjar-Mahfud di Selong Lotim roboh dihantam angin puting beliung
Senin, 5 Februari 2024 17:48
TGB M. Zainul Majdi ajak khatib Jumat sampaikan pesan persaudaraan manusia
Rabu, 31 Januari 2024 16:30
TGB ingatkan kader Perindo NTB kampanyekan agenda Ganjar-Mahfud
Jumat, 19 Januari 2024 21:30
TGB Zainul Majdi optimistis perolehan suara Ganjar-Mahfud meningkat di Bandung
Jumat, 19 Januari 2024 16:58
Ketum Repnas Prabowo-Gibran tak khawatir TGB dan Zulkielimansyah
Senin, 15 Januari 2024 5:57
TGB ajak pemilih melihat rekam jejak capres dan cawapres 2024
Sabtu, 13 Januari 2024 18:35
TGB minta Pemilu 2024 jangan jadi ajang saling mengumpat
Sabtu, 13 Januari 2024 18:22