Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadir Effendy mengatakan durasi bimbingan pranikah tergantung kebutuhan atau masalah yang dihadapi calon pengantin.
"Tergantung orangnya. Wong itu kan bisa online," katanya usai menghadiri acara Sosialisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan Rapat Koordinasi Teknis Sensus Penduduk 2020 di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa bimbingan pranikah tersebut dapat dilakukan secara online maupun offline atau tatap muka, tergantung masalah yang dihadapi calon pengantin.
Jika calon pengantin tidak memiliki pekerjaan, maka dia akan diarahkan untuk mengikuti pelatihan kerja.
Jika dia tidak memiliki uang, pemerintah akan berupaya agar calon pengantin tersebut mendapatkan kartu prakerja dan dana untuk pelatihannya.
"Kalau dia mau buka usaha harus dibantu bagaimana cara berusaha yang baik. Kemudian bagaimana dia bisa mendapat akses finansial, akses keuangan untuk modal," katanya.
Untuk upaya mendapatkan akses keuangan itu, Kemenko PMK, tambah Muhadjir akan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam penanganannya.
"Kemarin sudah saya kontak dan sangat respons dengan ini," ujarnya, merujuk pada upaya pemberian modal usaha.
Berita Terkait
Presiden Jokowi tunjuk Muhadjir Effendy sebagai Plt Menteri Sosial
Jumat, 6 September 2024 12:02
Menko PMK mengecek kesiapan mudik Lebaran 2023 di Tol Ngawi-Kertosono Jatim
Minggu, 16 April 2023 20:26
Menko PMK cek Kesiapan mudik Lebaran 2023
Minggu, 16 April 2023 20:17
Menko PMK pantau penanganan stunting di Ngawi Jatim
Jumat, 10 Februari 2023 19:56
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18