Temuan bea cukai pistol asal China ternyata replika

id Senjata Api, China, hanya replika, Polda Bali

Temuan bea cukai pistol asal China ternyata replika

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol. Andi Fairan (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2019)

Denpasar (ANTARA) - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol. Andi Fairan mengatakan sesuai dengan hasil laboratorium forensik bahwa senjata api jenis pistol asal China yang ditemukan Bea Cukai Ngurah Rai hanya sebuah replika.

"Senpi itu kita serahkan dan kirim ke laboratorium forensik hasilnya mengatakan bahwa itu bukan pistol karena didalamnya tidak ada alur yang bisa digunakan masuk ke dalam pelatuk, dan tidak ada ditemukan komponen senjata api," katanya usai mengikuti peresmian gedung penanggulangan terorisme di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan di laboratorium forensik bahwa senjata api jenis pistol berwarna kuning keemasan tersebut hanya replika.

"Setelah penyerahan dari Bea Cukai dan kita panggil, yang membeli tentu kita periksa, dia mengatakan membeli secara online (daring) berupa replika untuk hiasan dirumah," ungkapnya.

Selanjutnya, barang bukti akan diserahkan kembali kepada pemiliknya dan tidak ada penahanan.

"Ya dari labfor senpi ini ternyata bukan senjata api, karena tidak ada komponen bahwa itu senjata api, alurnya dan pelatuknya juga tidak menunjukkan itu senjata, dari hasil labfor ya ini," tuturnya.

Sebelumnya di bulan Oktober petugas Bea Cukai Ngurah Rai menemukan senjata api jenis pistol yang berisi 5 butir peluru dengan amunisi diprediksi berdiameter 4 mm, di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai cabang Kantor Pos Besar, Renon, Denpasar.

Kiriman tersebut berupa satu amplop cokelat berisi satu set senjata api dalam keadaan terurai dan lima butir amunisi.

Asal paket yang ditemukan dari Xuhui District Shanghai, Tiongkok, ditujukan kepada seseorang berinisial AGS yang beralamat di Denpasar Utara. Senjata api itu lalu diserahterimakan ke pihak Polda Bali untuk diperiksa lebih lanjut.