Dinas Kesehatan Mataram mencatat 23 kasus DBD sejak awal 2020

id dbd mataram,pemberantasan dbd,demam berdarah

Dinas Kesehatan Mataram mencatat 23 kasus DBD sejak awal 2020

Seorang petugas Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan pengasapan guna mencegah penyebaran demam berdarah di Kelurahan Karang Baru, Mataram, NTB.FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi.

Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram mencatat 23 kasus positif demam berdarah dengue (DBD) dari 43 kasus dugaan DBD sejak awal Januari 2020.

"Sisanya 20 kasus itu ada yang menyerupai dan diduga DBD. Dari kasus itu, pasien sudah ada yang pulang dari rumah sakit dan ada yang masih dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Usman Hadi di Mataram, Selasa.

Baca juga: 12 kasus demam berdarah terjadi di Sumbawa Barat

Ia mengatakan bahwa peningkatan jumlah kasus DBD pada awal Januari antara lain dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Perubahan cuaca, sebentar-bentar hujan kemudian panas berpotensi mempercepat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah," katanya.

Dalam upaya mengatasi DBD, Dinas Kesehatan melakukan pengasapan menggunakan insektisida di daerah yang warganya terserang DBD serta menggiatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Dinas Kesehatan mengarahkan setiap satu keluarga punya satu juru pemantau jentik (jumantik).

"Peran jumantik dalam satu keluarga sangat penting untuk menjaga kewaspadaan dan mencegah adanya kasus DBD dalam keluarga," katanya.

Selain itu, Dinas Kesehatan memberi warga bubuk abate untuk memberantas jentik nyamuk di tempat penampungan air serta mengkampanyekan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"PSN menjadi gerakan paling efektif karena mampu memusnahkan jentik nyamuk. Kalau pengasapan hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya akan tetap berkembang biak," kata Usman.