Kafilah Takbiran Dilarang Bunyikan Petasan Di Jalan

id kafilah

"Tujuannya, agar semarak masyarakat menyambut hari kemenangan dapat terakomodasi dan terarah serta tidak menimbulkan hal-hal yang dapat merugikan warga"
Mataram, (Antara NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, meminta KNPI setempat sebagai panitia pelaksana pawai takbiran 1436 Hijriah, dapat mengoordinasikan para kafilah untuk tidak membunyikan petasan di sepanjang jalan.

Asisten II Setda Kota Mataram H Effendy Eko Saswito di Mataram, Selasa, mengatakan alangkah baiknya peserta takbiran yang hendak membunyikan petasan bisa terpusat pada satu titik, misalnya pada lokasi pelepasan kafilah.

"Tujuannya, agar semarak masyarakat menyambut hari kemenangan dapat terakomodasi dan terarah serta tidak menimbulkan hal-hal yang dapat merugikan warga," katanya dalam rapat koordinasi persiapan malam Nuzulul Quran, pawai takbiran, shalat Idul Fitri, persiapan lebaran ketupat dan kegiatan halal bihalal diikuti oleh kepala satuan kerja perangkat daerah se-Kota Mataram.

Selama ini, lanjut pria yang disapa Eko ini, kafilah pawai takbiran tidak jarang membunyikan petasan pada jalan yang dilalui, sehingga masyarakat yang menonton khawatir terhadap hal yang membahayakan akibat petasan tersebut.

Karena itu, KNPI sebagai panitia penanggung jawab kegiatan malam takbiran yang akan diikuti ribuan remaja masjid dan umat muslim ini harus aktif melakukan koordinasi dengan aparat keamanan.

Aparat keamanan yang dimaksud baik dari Satpol PP, kepolisian maupun Dinas Perhubungan yang akan mengendalikan arus lalu lintas sekaligus memantau para peserta.

"Prinsipnya, kita berharap KNPI harus mampu melaksanaan kagiatan pawai takbiran yang tertib, aman dan lancar," katanya.

Menanggapi hal itu, perwakilan dari KNPI Kota Mataram Lalu Fathurrahman menyebutkan, apa yang menjadi masukan dari pemerintah kota itu akan diakomodasi untuk kenyamanan dan kepentingan bersama.

Pekan depan, katanya, panitia telah menjadwalkan kegiatan "technical meeting" bagi ketua remaja masjid se-Kota Mataram, untuk membahas berbagai aturan dalam kegiatan pawai takbiran tahun ini termasuk tema yang akan diangkat.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai takbiran sebagai agenda menyambut Hari Raya Idul Fitri sekaligus syiar Islam, akan diikuti ribuan orang remaja masjid, dan untuk menghindari kemacetan panitia membagi lokasi pawai menjadai lima titik.

Lima titik itu meliputi untuk Kecamatan Mataram dan Selaparang terpusat di Taman Sangkareang, sedangkan Kecamatan Ampenan di Malomba, Sekarbela di Lapangan Karang Pule, Sandubaya dan Cakranegara di persimpangan Cakranegara.

Pawai takbiran tersebut akan menempuh jarak sekitar lima kilometer seputar Kota Mataram dan di sepanjang perjalanan peserta diharuskan melantunkan kalimat takbir, tahmid dan tahlil.

"Untuk memeriahkan, biasanya para peserta membawa berbagai miniatur masjid, bulan, bintang, kaligrafi dan lainnya yang bernuansa religi," katanya. (*)