Jadup tahap I, 989 jiwa korban gempa Mataram masing-masing dapat Rp600 ribu

id Jadup tahap I,989 jiwa korban gempa Mataram,Rp600 ribu ,Mataram

Jadup tahap I, 989 jiwa korban gempa Mataram masing-masing dapat Rp600 ribu

Dokumentasi - Penyaluran bantuan jaminan hidup (jadup) tahap pertama tambahan bagi korban gempa bumi 2018, di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kamis (30/1/2020) (Foto ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan pendistribusian tambahan bantuan jaminan hidup (jadup) tahap pertama bagi korban gempa 2018 sudah rampung 100 persen.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Hj Baiq Asnayati di Mataram, Selasa, mengatakan dana bantuan jadup tahap pertama lanjutan dengan total Rp593.400.000, sudah disalurkan kepada 266 kepala keluarga (KK) atau 989 jiwa korban gempa bumi dengan jatah per satu jiwa Rp600 ribu.

"Penyalurannya memang lebih dari sehari. Itu hal biasa karena adanya kendala dari penerima jadup," katanya kepada wartawan.

Menurutnya, penyaluran jadup tahap pertama tambahan itu ditargerkan rampung dalam sehari yakni pada Kamis (30/1), namun karena ada kendala sebanyak 7 KK penerima melakukan pencairan pada hari Jumat (31/1).

Namun demikian, hal itu tidak mengganggu proses administrasi dan 7 KK tersebut tetap bisa melakukan proses pencairan bantuan jadup di BNI selaku mitra pemerintah.

"Alhamdulillah, bisa selesai 100 persen, dan bantuan itu memang tidak boleh ada sisa atau dikembalikan," katanya.

Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan laporan pendistribusian bantuan ke pemerintah pusat.

"Bantuan jadup tambahan ini hanya diberikan kepada korban gempa Kota Mataram karena adanya peluang dan motivasi dari kepala daerah untuk bisa mengambil peluang tersebut," katanya.

Terkait usulan bantuan jadup tahap kedua yang telah diusulkan kepada sekitar 11 ribu KK dengan total nilai sekitar Rp25 miliar, dia mengatakan hingga saat ini belum ada informasi dari pemerintah.

"Usulan tahap kedua untuk semua kabupaten/kota se-NTB y bagi korban gempa bumi 2018. Jadi, kita tunggu saja, yang penting berbagai urusan administrasi yang dibutuhkan sudah selesai," katanya.*