Bogor (ANTARA) - Raja Belanda Willem Alexander dengan didampingi Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada Indonesia atas kekerasan yang berlebihan dari bangsa Belanda pada masa penjajahan.
“Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,” kata Raja Belanda Willem Alexander dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.
Raja dan Ratu Belanda melakukan kunjungan kenegaraan khusus ke Indonesia pada 9-13 Maret 2020 dengan disertai rombongan pengusaha dalam jumlah besar.
Dalam pernyataan pers bersama, Raja Belanda mengatakan bahwa di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa.
Oleh karena itulah, Pemerintahannya merasa perlu menyampaikan permohonan maaf.
“Saya melakukan ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini,” katanya.
Raja Belanda menambahkan, 75 tahun lalu pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengumumkan Proklamasi, dan menuntut tempatnya di antara negara-negara yang bebas dan merdeka.
“Pemerintah Belanda secara tegas telah mengakui hal ini, baik secara politik maupun secara moral, 15 tahun yang lalu. Hari ini kami dengan penuh kehangatan mengucapkan selamat pada rakyat Indonesia pada saat perayaan 75 tahun kemerdekaan,” katanya.
Menurut dia, merupakan tanda yang sangat menjanjikan bahwa dua negara yang sebelumnya pernah berada di pihak yang berlawanan dapat menjalin hubungan yang semakin erat dan mengembangkan sebuah hubungan baru berdasarkan rasa hormat, saling percaya, dan persahabatan.
“Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya. Dan saya tahu di Belanda banyak yang merasakan hal yang sama. Banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia,” katanya.
Dalam kunjungannya selama empat hari, Raja dan Ratu Belanda mengaku sangat menantikan beberapa hari mendatang itu.
“Kunjungan kami mempunyai program yang menarik dan berorientasi ke masa depan. Pada saat yang bersamaan, merupakan sesuatu yang baik bila kita tetap menghadapi sejarah kita. Masa lalu tidak bisa dihapus, dan perlu diakui setiap generasi pada waktunya,” katanya.
Berita Terkait
Pasca kecelakaan speedboat, Raja dan Ratu Belanda batal berkunjung ke Kalteng
Selasa, 10 Maret 2020 18:52
Pj Gubernur NTB minta maaf dan ucapkan selamat Idul Fitri
Selasa, 9 April 2024 19:06
Soal 78 pegawai KPK tersangkut pungli yang minta maaf terkesan teatrikal, kata pakar
Kamis, 29 Februari 2024 11:20
Pebulu tangkis Bagas minta maaf gagal melaju ke final Thailand Masters
Sabtu, 3 Februari 2024 17:52
Hasto minta maaf kampanye Ganjar-Mahfud bikin macet GBK
Sabtu, 3 Februari 2024 17:38
Keluarga Lukas Enembe minta maaf atas aksi pembakaran
Jumat, 29 Desember 2023 10:51
Bima Sakti kalah lawan Maroko skor 1-3
Jumat, 17 November 2023 5:23
Dihajar ofisial Thailand, manajer Timnas Indonesia justru minta maaf
Rabu, 17 Mei 2023 10:47