Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi terus tertekan mendekati level Rp16.000 per dolar AS.
Pada pukul 09.55 WIB, rupiah bergerak melemah 50 poin atau 0,31 persen menjadi Rp15.963 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.913 per dolar AS.
"Dalam perdagangan Jumat ini rupiah masih akan tertekan di level Rp15.800-Rp16.150 per dolar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Pasar global telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena kepanikan pasar akibat wabah Virus Corona baru atau COVID-19 dan pemerintah merespons dengan semakin ketatnya pembatasan perjalanan dan kehidupan sehari-hari serta mendorong konsumen untuk tinggal di rumah dan mengendalikan pengeluaran.
Wabah tersebut sekarang telah dilaporkan di lebih dari 100 negara dan telah merenggut lebih dari 8.000 jiwa.
Demi menghambat laju penularan COVID-19, berbagai negara menerapkan kebijakan yang ekstrem. Pergerakan masyarakat dibatasi, akses keluar masuk ditutup, dan sebagainya.
Teranyar, pemimpin 27 negara Uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan selama 30 hari ke depan.
"Pergerakan masyarakat yang terbatas bertujuan untuk melindungi nyawa, yang lebih berharga dari apa pun di dunia. Namun tidak bisa dipungkiri hal ini akan menghambat roda perekonomian. Bahkan bayangan resesi sepertinya semakin nyata dari hari ke hari," ujar Ibrahim.
Dari domestik, Bank Indonesia baru saja menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 4,5 persen. Namun rupiah terus melemah akibat pasar yang panik karena dinamika penyebaran COVID-19 yang cepat.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp16.273 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.712 per dolar AS.