Julian Assange jadi ayah dua anak selama sembunyi di kedubes Ekuador

id Julian Assange,Stella Morris,ayah dua anak

Julian Assange jadi ayah dua anak selama sembunyi di kedubes Ekuador

Seorang wanita menempelkan stiker dengan hashtag dukungan kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange, di depan Pengadilan Woolwich Crown, menjelang sidang untuk memutuskan apakah Assange akan diekstradisi ke Amerika Serikat, di London, Inggris, Senin (24/2/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Mckay/wsj/djo

London (ANTARA) - Pendiri WikiLeaks Julian Assange menjadi ayah dua anak dengan pengacara yang mewakilinya selama bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London untuk menentang ekstradisi, kata pengacara tersebut kepada surat kabar Inggris pada Minggu.

Mail pada Minggu mengungkapkan bahwa pengacara Afrika Selatan berusia 37 tahun, Stella Morris, telah bertunangan dengan Assange sejak 2017. Pasangan tersebut dikaruniai dua anak, berusia 1 dan 2 tahun. Keduanya dikandung selagi Assange berada di kedutaan dan bersembunyi dari media yang meliput kasusnya dan badan intelijen yang mengawasi gerak geriknya, kata surat kabar tersebut.

Terdapat foto yang menunjukkan Assange bersama seorang bayi, yang diidentifikasi sebagai anak tertua, yang katanya telah diselundupkan ke kedutaan agar bertemu dengannya. Kedua putranya merupakan warga Inggris, katanya. Assange menyaksikan kelahiran buah hati mereka melalui tautan video.

Assange, yang lahir di Australia, diseret ke luar kedutaan tahun lalu setelah 7 tahun bersembunyi dan kini mendekam di penjara Inggris menentang ekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan intrusi komputer dan spionase. Pendukungnya mengatakan kasus AS terhadapnya bermuatan politik dan ia tidak dapat menerima persidangan yang adil.

Morris mengaku ia memilih untuk mengungkapkannya sekarang lantaran khawatir soal kerentanan virus corona di penjara.

"Saya sangat mencintai Julian dan berharap dapat menikah dengannya," katanya.

"Selama lima tahun belakangan saya menyadari bahwa cinta membuat keadaan yang paling tidak dapat ditoleransi tampaknya dapat dipertimbangkan, tetapi ini berbeda. Kini saya takut bahwa saya tidak dapat berjumpa dengannya lagi."

Sumber: Reuters