Satgas COVID-19 menggandeng dua hotel di Mataram untuk isolasi mandiri

id Virus Corona,COVID-19,Universitas Mataram,Unram,Satgas COVID-19 NTB,NTB,Hotel Isolasi Mandiri

Satgas COVID-19 menggandeng dua hotel di Mataram untuk isolasi mandiri

Salah satu hotel di Kota Mataram yang dijadikan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi para pasien terindikasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di NTB. (ANTARA/Fizz Hotel/dok).

Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Universitas Mataram (Unram) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menggandeng dua perusahaan perhotelan setempat sebagai lokasi isolasi mandiri dalam penanganan virus corona jenis baru itu.

Direktur RS Unram Kota Matarm dr. Taufik di Mataram, Senin, mengatakan kerja sama tersebut sebagai upaya memfasilitasi pasien yang terindikasi COVID-19, termasuk antisipasi dini terhadap keterbatasan tempat di ruang isolasi RS Unram, serta solusi usaha perhotelan yang terdampak pandemi COVID-19.

"Langkah ini sebagai upaya untuk memberikan alternatif bagi masyarakat menengah ke atas, yang memerlukan tempat untuk isolasi mandiri. Mulai hari ini kita RS Unram membuka kerja sama isolasi mandiri dengan Hotel Nutana dan Fizz Hotel," ujarnya saat peresmian Gedung Isolasi COVID-19 RS Unram.

Ia menjelaskan kedua perusahaan perhotelan sebagai lokasi isolasi mandiri pasien COVID-19 kategori ringan hingga sedang.

"Selain membantu pasien juga kita membantu pihak perhotelan. Kita lihat kan kalau di hotel sekarang kan banyak terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan lain sebagainya, kemudian kamarnya juga tidak kepakai. Jadi kita melihat peluang itu, alangkah baiknya pasien yang memang mampu kita taruh aja di hotel untuk isolasi mandiri," katanya.

Ia menjelaskan opsi itu juga mengingat keterbatasan fasilitas tempat tidur di RS Unram. Opsi itu akan ditawarkan khususnya bagi pasien yang kondisinya tidak parah, seperti yang telah dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan Wisma Nusantara, sebagai lokasi isolasi mandiri bagi yang ringan dan sedang.

"Kalau yang ditangani pemerintah memang sudah punya Wisma Nusantara untuk isolasi mandiri, tapi bagi pasien mandiri misalnya yang mampu kita akan fasilitasi di dua hotel tersebut, sedangkan yang di ruang isolasi RS Unram, dikhususkan bagi PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan)," katanya.

Ia menambahkan bagi pasien yang isolasi mandiri di kedua hotel tersebut dipastikan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur Satgas COVID-19, seperti untuk masalah medis akan tetap dipantau Tim RS Unram.

"Artinya bahwa pasien isolasi mandiri di kedua hotel tersebut, akan mendapat pemeriksaan kesehatan dan 'rapid test' (tes cepat), setelah 14 hari menjalani isolasi kembali dilakukan pemeriksaan hingga pemberian surat keterangan sudah melakukan isolasi mandiri," ucap Taufik.

Meski demikian, katanya, jika kondisi pasien selama dalam isolasi mandiri ada gangguan atau menunjukkan gejala lebih parah, tim dari RS Unram akan menjemput untuk pemeriksaan swab PCR, sedangkan para petugas di dua hotel yang dijadikan lokasi isolasi mandiri juga diberikan pembekalan sesuai SOP Satgas COVID-19.

Owner Fizz Hotel H. Firadz Pariska mengungkapkan kerja sama itu bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 serta menyikapi permasalahan yang dihadapi dunia perhotelan sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Jadi, hotel kami bukan sebagai lokasi penampungan atau dengan kata lain sebagai tempat bagi yang positif COVID-19. Fizz Hotel dan Nutana adalah lokasi isolasi mandiri bagi pasien yang memiliki gejala atau indikasi, bukan yang positif. Kalau yang positif COVID-19 itu dikarantina khusus di Rumah Sakit Unram. Jadi, jangan salah dalam menafsirkan hal ini," ungkapnya.

Pihak hotel sebagai tempat isolasi mandiri pasien akan memberikan layanan sesuai prosedur Satgas COVID-19 RS Unram.

"Artinya, petugas kami di hotel diberikan pembekalan khusus oleh Rumah Sakit Unram, dalam melayani tamu atau pasien isolasi mandiri seperti penggunaan alat pengaman diri (APD), termasuk menyediakan masker, 'hand soap' dan 'hand sanitizer', serta makanan yang sesuai standar kesehatan," katanya.

Firadz juga menyampaikan bahwa pasien yang dalam isolasi mandiri di hotel, apabila mengalami gangguan kesehatan akan langsung mendapat penanganan langsung dari pihak RS Unram.

"Jadi, kalau nantinya ada tamu atau pasien isolasi mandiri yang mengalami gangguan kesehatan, maka tim dari Rumah Sakit Universitas Mataram akan langsung melakukan penanganan. Bahkan jika dinilai parah akan langsung dijemput, dibawa ke Rumah Sakit Unram untuk tindakan lebih lanjut," ujarnya.

Demi membantu upaya pemerintah dalam menangkal penyebaran pandemi, pihaknya mengajak semua kalangan mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan isolasi mandiri, bagi masyarakat yang menyadari dirinya atau keluarganya terpapar COVID-19.

"Kami menawarkan bagi tamu atau masyarakat terutama yang ada di Kota Mataram, yang ingin memanfaatkan fasilitas dari hotel kami ini bisa datang langsung, atau menghubungi 'sales reperesentatif' kami. jadi masyarakat akan dapat nyaman dan tenang berisolasi dengan fasilitas hotel kami," katanya.