Dompu (ANTARA) - Seorang pria berinisial N (43) asal Desa Mumbu, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, babak belur bersimbah darah dihakimi warga setempat karena diduga mencabuli anak kandungnya yang masih di bawah umur, Selasa (2/6) malam sekitar pukul 19.45 WITA.
Pelaku diketahui mencabuli R (16) anak kandungnya sendiri sebanyak dua kali pada 2016 lalu dan ingin mengulanginya pada 31 Maret 2020 lalu, namun pelaku hanya sempat meraba dan meremas bagian dadanya saja.
Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat SIK, melalui PS Paur Subbag Humas Aiptu Hujaifah di Dompu, Rabu, mengatakan, kelakuan N terbongkar ketika paman korban menanyakan terkait kabar bahwa ia telah disetubuhi ayahnya. R lalu menceritakan semua kisahnya kepada sang paman.
"R menceritakan kelakuan bejad ayahnya yang mencabulinya pada 2016 lalu sebanyak dua kali dan ingin mengulanginya lagi," katanya.
Selanjutnya sekitar pukul 19.45 WITA tiba-tiba puluhan massa mendatangi rumah pelaku dan menghakimi N sampai bersimbah darah.
"Untungnya aksi itu dapat segera dihentikan oleh Kepala Desa Mumbu," ungkapnya.
Mendapat informasi terkait kejadian itu, Kapolsek Woja Ipda Abdul Haris langsung memerintahkan anggota Timsus dan piket SPKT untuk segera mendatangi TKP.
Setibanya anggota di TKP, massa sudah mengepung rumah terduga pelaku. Di tengah amukan massa anggota Timsus Polsek Woja dengan gerak cepat mencoba mengevakuasi pelaku dari amukan massa dan hendak mengamankannya ke Mapolsek.
Namun saat dievakuasi, massa memberikan perlawanan dan mencoba menghalangi petugas dengan melempar batu ke arah pelaku.
"Berkat kesiapan anggota Situasi bisa diredam dan pelaku dapat dievakuasi dalam kondisi yang sulit," katanya.
Pelaku yang telah babak belur diamankan ke Mapolres Dompu untuk disidik lebih lanjut.
Berita Terkait
Implemenatasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak di NTB dievaluasi
Rabu, 24 April 2024 13:02
inisiatif perlindungan anak di ruang digital
Selasa, 23 April 2024 15:34
Komnas Anak kecam hiburan erotis di lapangan terbuka
Senin, 22 April 2024 5:44
Mensos Rismaharini ajak anak muda tak mudah menyerah
Senin, 22 April 2024 5:38
Biadab!! Seorang ayah di Lombok Timur menggauli anak kandungnya sejak SMP
Sabtu, 20 April 2024 7:42
Kementerian PPPA memantau pendampingan anak korban pemerkosaan dan TPPO
Sabtu, 20 April 2024 5:57
Komnas sebut urgensi penguatan pelayanan perempuan dan anak
Sabtu, 20 April 2024 5:40
Hamili anak kandungnya, Seorang ayah di Lombok Timur diamuk warga
Jumat, 19 April 2024 19:35