Baturaja (ANTARA) - Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan memotori pemanfaatan lahan tidur di daerah setempat untuk dijadikan Kampung Tangkal COVID-19 dengan ditanami beragam sayuran dan pembudidayaan ikan sebagai bahan cadangan makanan bergizi untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi warga.
Peresmian Kampung Tangkal COVID-19 dengan memanfaatkan lahan tidur seluar 150 hektare di kawasan Lekis Rejo, Desa Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang. tersebut telah diresmikan oleh Wakil Bupati Ogan Komering Ulu, Johan Anuar didampingi Kapolres OKU, AKBP Arif Hidayat Ritonga pada Kamis (4/6).
Kapolres dihubungi Jumat menjelaskan, lahan tidur ini ditanami sayur-mayur, ubi dan budidaya ikan nila.
Dia pun menjelaskan, sesuai instruksi Kapolda Sumsel, pihaknya telah melakukan berbagai program guna mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten OKU.
Program itu antara lain setiap desa dibentuk satu posko COVID-19 dan meningkatkan ketahanan pangan untuk membantu warga terdampak corona serta pihaknya juga membudidayakan ikan lele di Kecamatan Pengadonan dan Semidang Aji.
"Nah yang terbaru adalah di kawasan Lekis Rejo ini diresmikan sebagai Kampung Tangkal COVID-19. Kami menyulap lahan tidur seluas 150 hektare ini untuk ditanami sayur mayur dan ubi serta budidaya ikan nila," ungkap Kapolres.
Selanjutnya program lain yang tak kalah penting dilakukan Polres OKU adalah melakukan pendampingan bimbingan belajar (bimbel) untuk siswa sekolah dasar di kawasan Kecamatan Baturaja Barat.
"Kami juga menyalurkan bantuan sembako untuk warga terdampak COVID-19 di Kabupaten OKU," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) OKU, Johan Anuar mengaku sangat mengapresiasi semua program yang dilakukan jajaran Polres OKU salah satunya membuat Kampung Tangkal COVID-19 tersebut.
Johan berharap, Kampung Tangkal COVID-19 ini tidak hanya dibuat untuk seremonial saja, melainkan benar-benar diaktifkan sesuai keinginan Kapolda Sumsel.
"Satu bulan ke depan nanti saya akan sidak lagi ke sini. Apa benar Kampung Tangkap COVID-nya difungsikan dengan baik atau hanya acara seremonial saja," ujarnya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56