Kawasan Gili Matra bersiap menuju era normal baru

id Virus Corona,COVID-19,NTB,Gili Matra,Lombok,Destinasi Wisata

Kawasan Gili Matra bersiap menuju era normal baru

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah. (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Utara, NTB (ANTARA) - Kawasan wisata tiga gili (Trawangan, Air dan Meno) atau sering disebut Gili Matra di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, kini bersiap menuju era normal baru di tengah pandemi COVID-19.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Sabtu mengatakan bahwa membuka objek wisata tiga gili membutuhkan perencanaan dan SOP yang ketat, terutama dalam penerapan protokol COVID-19, sehingga angka nol positif COVID-19 dapat terus dipertahankan. Untuk itu, dirinya mengapresiasi atas nol kasus positif COVID-19 di tiga gili tersebut.

"Selamat untuk gili atas nol kasus sampai dengan saat ini yang tentunya harus dibarengi ke depan bagaimana menjaga kebersihan dan seterusnya tidak pernah ada pasien positif," ujarnya saat mengunjungi Gili Trawangan bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB dan Forkopimda KLU, dalam rangka memberikan arahan terkait persiapan menghadapi normal baru.

Menurutnya, era normal baru adalah bagaimana masyarakat menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dalam kehidupan sehari-hari.

"Sehingga bukan kapan new normal ini diberlakukan, akan tetapi bagaimana kita terlebih dulu memberikan pemahaman terkait protokol kesehatan COVID-19 ini, tentunya dengan sunguh-sungguh sehingga dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat," ucap Wagub NTB.

Wagub menekankan bahwa penanganan COVID-19, kuncinya terdapat pada kedisiplinan masyarakat.

"Sesungguhnya yang menjadi garda terdepan di dalam penanganan COVID-19 ini adalah masyarakat, sehingga ini harus dibarengi dengan partisipasi masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan memproteksi diri virus corona dengan penerapan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan.

"Di dalam kehidupan kita ke depan jangan pernah menyepelekan kesehatan, mengentengkan yang namanya kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, apa yang telah dialami oleh masyarakat NTB dari bulan Maret tahun ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang berarti dan tentunya dengan mengambil langkah langkah perbaikan secepatnya.

Karena itu, wagub menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga tiga gili dan kerja sama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang selalu baik.

"Mudah mudahan kekompakan ini terus dijaga dan semakin baik lagi ke depan agar gili ini bisa hidup pada era new normal dan menjadi salah satu destinasi wisata yang diidam-idamkan oleh dunia," katanya.

Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar menyampaikan bahwa tiga gili ini merupakan zona hijau atau nol angka postitif COVID-19, sehingga persiapan penerapan era normal baru di objek wisata itu ke depan diharapkan dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah di NTB.

Berbagai hal terus dilakukan oleh pemda dalam mempersiapkan menerapkan era normal baru di tiga gili, salah satunya pemerintah daerah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait persiapan penerapan normal baru.

Salah satu yang tercantum dalam SE tersebut, yakni SOP kedatangan serta kepulangan para pengunjung atau tamu di tiga gili. Untuk sementara ini pemda hanya mengoprasikan satu pelabuhan, yakni pelabuhan Bangsal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal mengatakan, jumlah hotel dan restoran di Gili Trawangan mencapai 120 usaha, namun jika ditotal dengan Gili Air dan Gili Meno, maka jumlah hotel dan restoran mencapai 450 usaha dengan jumlah pekerja pariwisata yang mencapai 4.000 lebih.

Faozal menerangkan bahwa atas persetujuan Bupati Lombok Utara, masyarakat dan pelaku usaha di kawasan tiga gili telah melakukan pembersihan properti masing-masing.

"Pada hari ini merupakan simulasi new normal, yakni memahami protokol kesehatan COVID-19 dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak," katanya.