Disdik Mataram siapkan pembelajaran "luring" siswa tak punya android

id siswa,mataram,belajar

Disdik Mataram siapkan pembelajaran "luring" siswa tak punya android

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan sistem pembelajaran luar jaringan (luring) bagi siswa yang tidak memiliki telepon seluler android selama kebijakan belajar di rumah akibat pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Senin, mengatakan beberapa sekolah sudah melakukan pendataan terhadap siswanya yang tidak memiliki android.

"Data siswa yang tidak memiliki ponsel android sudah ada di masing-masing sekolah. Ada dua opsi sistem pembelajaran luring yakni, guru yang mendatangi siswa atau orang tua yang datang ke sekolah mengambil modul," katanya.

Menurutnya, dua opsi pembelajaran luring tersebut memungkinkan dilaksanakan karena yang dilarang adalah pembelajaran tatap muka di sekolah.

Untuk dua opsi tersebut, katanya, guru mata pelajaran bisa mendatangi siswa sekitar 3-4 anak karena tidak boleh 5 anak atau lebih.

Mereka diminta berkumpul belajar satu tempat seperti kantor lurah atau lainnya yang memungkinkan dengan menerapkan protokol COVID-19.

"Misalnya menggunakan masker, pelindung wajah, atau sarung tangan dan lainnya," katanya.

Sementara opsi dengan pengambilan materi pelajaran siswa oleh orang tua ke ke sekolah secara bergantian sesuai jam-jam tertentu agar tidak ada kerumunan juga memungkinkan dilaksanakan.

"Jadi orang tua datang ke sekolah mengambil materi, kemudian menjelaskan ke anaknya dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Selanjutnya, hasil tugas itu diserahkan kembali ke guru masing-masing, begitu seterusnya," katanya.

Dikatakan, pelayanan belajar dari rumah (BDR) bagi siswa yang tidak memiliki android dengan dua opsi tersebut, dimaksudkan agar hak pelayanan pendidikan anak yang tidak memiliki fasilitas dalam jaringan (daring) bisa terlayani.

"Jika fase transisi COVID-19 ini selesai, kita mencoba sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), pada bulan September dan Oktober untuk menuju normal baru dengan menggabungkan sistem daring dan luring. Jika pandemi COVID-19 selesai, akan kita evaluasi," katanya.